MIND MAPPING DALAM METODE QUANTUM LEARNING PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS MAHASISWA
Main Author: | Atmojo, Idam Ragil Widianto |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Didaktika Dwija Indria (SOLO)
, 2012
|
Online Access: |
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/124 |
Daftar Isi:
- There are a lot of ways of solving the problems in the failure of educational sistem. Innovations in the learning methods that may develov students ’ academic and creative potentials have been attempted. One of the methods recently developed in schools is Quantum Learning Method. Students positive suggestions will bring about high motivation resulting in potensial development and axcellent achievement at school and in the society in the future.Dalam proses belajar mahasiswa mendapatkan penambahan materi berupa informasi mengenai teori, gejala, fakta ataupun kejadian-kejadian. Informasi yang diperoleh akan diolah oleh mahasiswa. Proses pengolahan informasi melibatkan kerja sistem otak, sehingga informasi yang diperoleh dan telah diolah akan menjadi suatu ingatan.Ingatan merupakan suatu proses biologi, yaitu pemberian kode-kode terhadap informasi dan pemanggilan informasi kembali ketika informasi tersebut dibutuhkan. Pada dasarnya ingatan adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dengan mahluk lainnya. Ingatan memberikan titik-titik rujukan pada masa lalu dan perkiraan pada masa depan. Ingatan merupakan reaksi kimia elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran inderawi dan disimpan dalam jaringan saraf yang sangat rumit dan unik diseluruh bagian otak. Ingatan dibentuk melalui berfikir, bergerak dan mengalami hidup (rangsangan inderawi). Semua pengalaman yang dirasakan akan dismpam dalam otak, kemudian akan diolah dan diurutkan oleh struktur dan proses otak mengenai nilai dan kegunaanya ( Eric Jensen, 2002:21 ).Berdasarkan tahapan evolusi, otak pada mahluk hidup terbagi menjadi tiga bagian yaitu, batang atau otak reptilia (primitif), sistem limbic atau otak mamalia, dan neokorteks. Masing-masing berkembang dalam waktu yang berbeda dalam sejarah evolusi mahluk hidup. Perkembangan evolusi pertama adalah otak reptil memiliki peranan yang berkaitan dengan insting pertahanan hidup, bernafas, mencari makan, dan dorongan untuk mengembangkan spesies. Manusia memiliki unsur-unsur yang sama dengan reptilia dan otak reptil merupakan komponen kecerdasan terendah dari manusia (Bobbi de Poter dan Hernacki, 1999:26-28). Lebih lanjut Taufik Bahaudin (1999:24) menjelaskan, di sekeliling otak reptil terdapat sistem limbic yang disebut sebagai otak mamalia atau paleo mamalian, otak ini berkaitan dengan perasaan atau emosi, memori, bioritmik dan sistem kekebalan. Sistem limbic memungkinkan untuk merekam suatu kejadian yang menyenangkan. Bagian ketiga neokorteks atau otak neomamalian. Otak ini terbungkus dibagian atas dan sisi-sisi simtem limbic. Otak neo mamalian memiliki kemampuanbelajar, berbicara, mengembangkan kreativitas, memahami angka-angka, memecahkan masalah, dan dapat menentukan perilaku dalam berhubungan dengan orang atau mahluk lain ataupun dengan lingkungan.