Evaluasi Dana Desa dan Dampknya Terhadap Pembangunan Sektor Pertanian di Desa Lembah Beringin Kecamatan Nanga Mahap Kabupaten Sekadau Tahun 2016-2018
Main Author: | maisyah, ary |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Curvanomic
, 2019
|
Online Access: |
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jcc/article/view/33385 http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jcc/article/downloadSuppFile/33385/3120 |
Daftar Isi:
- ABSTRACTThis research is to evaluate Dana Desa (DD) which assessed from village officials point of view, society and the leader, also seen from the aspect of its usage, governance, the effect and in particular to discuss the agricultural sector. The result of this research is to show that Dana Desa (DD) in 2016-2018 received by village government was able to absorb by distributing to several existing sectors which include in the development and agriculture programs. In knowledge and participation, governance policy and the effect of Dana Desa (DD) has given enormous influence and change to society’s lives of LembahBeringin villageKeywords: Knowledge and Participation, Governance, The Effect of Agriculture Sector Development. 1. Latar BelakangAdanya anggaran yang diberikan kepada pemerintah desa dalam jumlah besar, dalam hal ini Dana Desa (DD) maka seharusnya suatu desa lebih berkembang dan maju. Kemudian dalam semua bidang pembanguan desa terutama dalam pembangunan sektor pertanian, seharusnya lebih meningkat baik dalam pengagaran maupun program yang nantinya berdampak pada masyarakat lebih maju dan lebih sejahtera. Akan tetapi hal tersebut tidak terwujud sebagaimana tujuan dari pemberian anggaran tersebut. Banyak faktor yang menyebakan hal tersebut, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Dengan begitu, diperlukan penelitian ini untuk mengevaluasi dari adanya anggaran tersebut. A. Permasalahan Bagaimana distribusi dan penggunaan Dana Desa (DD) berdasarkan tahun dan sektor pembangunan Sektor pertanian di desa Lembah Beringin?Bagaimana pembangunan di Desa Lembah Beringin khususnya pada pembangunan sektor pertanian?Bagaimana pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadap kebijakan Dana Desa (DD) pada pembangunan sektor pertanian di Desa Lembah Beringin?Bagaimana tata kelola kebijakan Dana Desa (DD) dari sudut pandang aparat desa dan tokoh masyarakat serta masyarakat pada pembangunan Sektor pertanian di Desa Lembah Beringin?Bagaimana dampak pembangunan sektor pertanian yang bersumber dari Dana Desa (DD) terhadap masyarakat di Desa Lembah Beringin? B. Tujuan PenelitianUntuk mengetahui distribusi Dana Desa (DD) berdasarkan tahun dan sektor pembangunan sektor pertanian .Untuk meninjau pembangunan desa di bidang pertanian.Untuk mendeskripsikan pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan sektor pertanian dalam kebijakan Dana Desa (DD).Untuk mendeskripsikan tata kelola kebijakan Dana Desa (DD) dari sudut pandang aparat desa dan tokoh masyarakat serta masyarakat pada pembangunan sektor pertanian.Untuk mendeskripsikan dampak pembangunan sektor pertanian yang bersumber dari Dana Desa (DD) terhadap masyarakat desa. 2. KAJIAN LITERATURMenurut Ananda (2017) pembangunan ekonomi suatu negara dimulai dengan pembangunan ekonomi daerah, yang dimaskud ialah sebuah proses dimana terjadi kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam megelola sumber daya yang ada. Selanjutnya, dimungkinkan terbentuknya suatu pola kerja sama atau kemitraan antara pemerintah daerah dengan masyarakat atau sektor swasta sebagai upaya menciptakan tamabahan lapangan kerja baru dan menstimulus perkembangan akfitas ekonomi (pertumbuhan ekonomi) di daerah tersebut. Jadi peran serta suatu perencanaan yang strategis dan adaptif terhadap perubahan, merupakan suatu keharusan guna dapat memberikan hal gambaran yang ideal dan arah bagi keberlangsungan suatu proses pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Permasalahan utama dalam pembangunan daerah terletak pada prioritas daerah terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang berbasis endogenous development atau didasarkan kepada kekhasan/karakteristik daerah yang bersangkutan dengan menggunakan potensi sumber daya manusia dan alam, potensi lokal dan kelembagaan. Maka pembangunan yang dilakuakan harus memberikan perbaikan dalam tingkat kehidupan seluruh lapisan masyarakat, dengan cara menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi bagi masyarakat, penyediaan lapangan kerja, pendidikan lebih baik dan sebagainya (Muljarijadi, 2011). Blakley dalam Ester (2015) menyatakan bahwa, paradigma baru dalam pembangunan ekonomi daerah, yang akan mengeliminasi kesejangan ekonomi antar daerah. Konsep ini menjelaskan bahwa pembangunan ekonomi daerah haruslah dilaksanakan dengan memanfaatkan semua potensi yang ada didaerah, sesui dengan daerah yang bersangkutan, sehingga tidak terjadi inefisiensi dan untuk menghindari penggunaan sumber daya yang tidak optimal guna menghindari eksploitasi sumber-sumber pembangunan yang tidak memberikan kemakmuran terhadap masyarakat yang bersangkutan, serta untuk menekan dampak yang ditimbulkan oleh hal tersebut seminimal mungkin.Penelitian yang dilakukan oleh Fahri (2017) dengan judul Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Dana Desa Terhadap Manajemen Keuangan Desa Dalam Meningkatkan Efektitifitas Program Pembangunan Desa. Tujuan penulisan penelitian ini adalah membahas pengaruh pelaksanaan kebijakan Dana Desa terhadap manajemen keuangan Desa dalam meningkatkan efektifitas program pembangunan Desa. Mentode analisis yang di gunakan dalam pembahasan topik utama menggunakan model analisis causal effectual dengan meninjau hubungan rasional yang menganalisa hubungan sebab akibat antara pelaksana kebijakan Dana Desa, manajemen keuangan Desa dan efektifitas program pembangunan Desa. Lokasi penelitian adalah di Desa-Desa seluruh wilayah Kabupaten Garut yang di sampel berdasarkan tipologi Kecamatan di mana Desa tersebut berada, dengan jumlah responden sebanyak 80 orang.Hasil pembahasan menunjukan bahwa pelaksanaan kebijakan Dana Desa berpengaruh secara nyata dan positif terhadap manajemen keuangan Desa dan efektifitas program pembangunan Desa. Penelitian ini berkesimpulan bahwa untuk penyelenggaraan pelaksanaan kebijakan Dana Desa secara baik dapat di lakukan dengan mewujudkan manajemen keuangan Desa sehingga meningkatkan efektifitas program pembangunan Desa.Penelitian oleh Muslimin, Mappamiring & St. Nurmaeta (2012) dengan judul “Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di Desa Punagaya Kecamatan Bangkala Kabupaten Jenoponto” tujuan penelitian ini adalah menggambarkan dan menjelaskan akuntabilitas pengeloaanDana Desa di Desa Punagaya Kecamatan Bangkala Kabupaten Jenoponto. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan sampelnya sebanyak 40 orang pegawai dan masyarakat dengan menggunakan tekni probability sampling yang menggunakan keseluruhan dari anggota populasi. Data di kumpulkan dengan menggunakan instrument berupa; Observasi, Kuesioner dan Dokumntasi terhadap responden. Data tersebut dianalisis secara statistik deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tabel frekuensi secara sederhana. Hasil penelitian menunjukan adanya akuntabilitas pengelolaan Dana Desa di Desa Punagaya di Kecamatan Bangkala Kabupaten Jenoponto. Faktor akuntabilitasDana Desa terbatas pada keterampilan, keinginan dan tingkat partisipasi. Perencanaan program DD (Dana Desa) di Desa Punagaya secara bertahap telah melaksanakan konsep pembangunan partisipatif masyarakat desa. 1. Metode PenelitianAdapun tempat penelitian ini dilakukan di Desa Lembah Beringin Kecamatan Nanga Mahap Kabupaten Sekadau. Kemudian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:Responden, yaitu pegawai desa dan kepala keluarga atau anggota keluarga yang berusia diatas 17 tahun, dan hanya ada satu responden untuk setiap keluarga. Responden diambil secara purposive sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan di Desa Lembah Beringin yang terdiri dari 4 dusun.Literatur, yaitu data kepustakaan yang memiliki hubungan dengan penelitian.Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis persentase dan disajikan dalam bentuk tabel dengan menggunkan skala Likert. 2. Hasil dan pembahasanDistribusi Dana Desa di Desa Lembah Beringin Kecamatan Nanga Mahap Kabupaten Sekadau Tahun 2016-2018, berdasarkan tahun dan sektor dalam hal ini telah berhasil melaksanakan dan merealisasiakan sesuai dengan program dan kebijakan secara nyata maupun data pada sektor pembangunan dan pertanian. Hal ini sesui dengan teori Dana Desa yang mana belanja desa dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan desa dalam setiap bidang. Kemudian ini sejalan dengan penelitian Riyani (2016) yang hasil penelitianya menunjukan bahwa analisis Dana Desa di Singopuran Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo sudah tersampaikan untuk pembangunan dengan baik sesuai dengan rencana namun ada evaluasi yang perlu diperbaiki.Pembangunan Desa Lembah Beringin di bidang pertanian pada tahun 2016-2018 telah mengalami peningkatan yang cukup besar. peningkatan tersebut sesuai dengan hasil data peneliti dari sudut pandang masyarakat dan aparat desa serta tokoh masyarakat. Hal ini sejalan dengan teori pembangunan pertanian yang menyebutkan, untuk meningkatkan pembangunan pertanian maka diperulakan alokasi anggaran untuk pembangunan sarana dan prasarana. Hasil penelitian ini juga sejalan teori pembangunan pertanian yang mana, dalam menjadikan komoditas pertanian yang berdaya saing tinggi bisa dihasilkan dengan meningkatkan kemampuan produktifitas dan efisiensi, baik ditingkat pra-produksi, proses produksi, dan pengelolahan serta pemasaran melalui aplikasi teknologi tepat guna dan manajemen professional.Pembanguna desa khusunya dalam bidang pertanian, sebetulnya telah dilaksanakan dari tahun-tahun sebelumunya, yakni sebelum adanya Dana Desa. Akan tetapi pembangunan tersebut belum begitu cepat seperti tahun setelah adanya Dana Desa. Pembangunan dalam bidang pertanian masih berjalan lamban dan hanya memberikan anggaran untuk pengadaan yang prioritas saja. Hal ini dapat dilihat dari distribusi anggaran dari tahun sebelmunya, yakni tampak hanya sedikit bidang pertanian mendapat anggaran. Setelah adanya Dana Desa, pembangunan pertanian lebih maju dan mulai berkembang. Tidak hanya dalam produksi pertanian, melainkan pola fikir masyarakat dalam menanam juga telah berubah. Hal ini didukung dengan anggaran dari pemerintah desa, seperti hal nya memberikan bibit untuk masyarakat yang bercocok tanam. Maka dapat dikatakan, untuk distribusi anggaran setiap tahun dan sektor sudah cukup baik.Sektor pertanian merupakan bagian dari pekerjaan dan sumber penghasilan masyarakat Desa Lembah Beringin. Dengan adanya bantuan atau program pemerintah desa dalam mengembangkan sektor pertanian, maka lebih memudahkan masyarakat dalam memproduksi hasil pertanian. Seperti halnya bantuan berupa alat berat untuk masyarakat, dengan harapan hasil panen semakin meningkat. Akan tetapi disisi lain, hasil panen tersebut hanya cukup untuk kebutuan sehari-hari. Tidak bisa dijadikan sumber penghasilan pemerintah desa, sepeti halnya di ekspor. Hal ini ada beberapa penjelasan yang perlu peneliti kemukakan, yakni luas lahan yang biasanya ditanami hanya itu-itu saja dan sebagian besar masyarakat tidak menambah luas lahan untuk ditanami. Akses menuju ke kota juga cukup jauh, dan kalaupun bisa dijual ke luar kota maka memerlukan biaya yang cuku besar.Tata kelola pemerintah Desa Lembah Beringin dalam mengembangkan sektor pertanian, dinilai masyarakat sudah lebih baik. Karena beberapa program dan kebijakan pemerintah desa, sangat membantu masyarakat. Dengan bantuan tersebut, menjadikan masyarakat memiliki pengetahuan tentang anggaran dalam sektor pertanian. Karena anggaran yang diberikan pemerintah, ialah merata dibagikan kesetiap kelompok pertanian yang telah di bentuk. Dengan keikutsertaan masyarakat dalam kelompok tersebut, maka sudah tentu anggota atau masyarakat tersebut mengetahui anggaran dan program yang sedang direncakan atau telah direalisasikan. Karena setiap program kelompok tani tersebut, tentu merupakan hasil dari musyawarah yang telah dilaksanakan. Hal ini juga membantu aparat desa sebagai pengelola dalam mengawasai, membina dalam membangun sektor pertanian lebih baik lagi. Berdasarkan kuisioner yang telah dibagikan kepada masyarakat dan aparat desa, sebagian besar adalah pertani. Bertani merupakan mayoritas pekerjaan yang dikerjakan masyarakat. Berdasarkan karakterisitik responden masyarakat 65% adalah petani atau sebanyak 30 responden, sedangkan aparat desa sebanyak 40% atau 4 responden yang merupakan petani. Berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah desa dalam pengelolaan anggaran Dana Desa dari tahun 2016-2018 cukup banyak mengeluarakan anggaran untuk pembangunan pertanian. Sebab pertanian merupakan perhatian kedua pemerintah Desa Lembah Beringun setelah infrastruktur dalam hal realisasi anggaran Masyarakat Desa Lembah Beringin sebagian besar memiliki pengetahuan tentang Dana Desa, tujuan, sosialisasi serta sebab diberikanya Dana Desa. Namun, disisi lain masyarakat kurang berpartisipasi dalam memberikan bantuan dan sumbangan baik dalam bentuk tenaga maupun peralatan dalam setiap pogram Dana Desa. Hal ini sejalan dengan penelitian Nasehatun & Anisa yang membahas pengelolaan keuangan desa, dengan hasil penelitian bahwa secara garis besar pengelolaan keuangan telah mencapai hasil yang positif, namun disisi lain masih perlu pendampingan untuk mewujudkan pengelolaan yang lebih baik.Pengetahuan dan partisipasi dalam penelitian ini, merupakan bentuk atau cara peneliti untuk mendalami program dan kegiatan desa, dalam mengelola anggaran yang diberikan pemerintah pusat. Karena masyarakat menyaksikan langsung dan bahkan terlibat dalam sebuah keputusan atau kebijakan aparat desa. Jika masyarakat memiliki pengetahuan dalam kebijakan desa, terutama dalam pengelolaan Dana Desa, maka pemerintah desa telah menjalankan tugas dengan benar, namun sebaliknya jika masyarakat tidak sama sekali mengetahui akan penggunaan anggaran, maka hal ini bisa dikatakan pemerintah desa telah gagal dalam pengelolaan. Sebab suatu sistem keuangan yang baik, ialah sistem yang mengedepankan transapari, seperti yangterdapat dalam teori keuangan daerah.Dalam tata kelola kebijakan yang dinilai dari perencanaan, pelaksanaa dan evaluasi secara keseluruah telah melaksanakan tugas dengan baik. Hal ini dinilai dari data yang diterima peneliti maupun data lapangan yang peneliti peroleh. Sehingga hal ini sejalan dengan teori pembangunan derah yang menyebutkan, pembangunan yang dilakukan harus berkolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengelola sumberdaya yang ada. Sejalan dengan hasil penelitian Fahri, yang hasil penelitianya menunjukan bahwa pelaksanaan kebijakan Dana Desaberpengaruh secara nyata dan positif terhadap manajemen keuangan desa dan efektifitas program pembangunan desa.Beberapa dampak dalam pembangunan yang dilakukan pemerintah Desa Lembah Beringin yang bersumber dari Dana Desa, ialah untuk mengetahui persebaran anggaran Dana Desa dalam setiap bidang. Terutama dalam kesejahteraan masyarakat Desa Lemah Beringin, yang mana sebagian besar merasakan perbedaan tersebut. Begitu pula dalam masalah, yang juga bisa diatasi seletelah adanya Dana Desa. Permasalahan tersebut misalnya akses jalan, yang dahulunyasusah kini sudah mudah dilalui. Dengan begitu maka potensi daerah semakin berkembang, dengan mudahnya trasnportasi yang dilalui masyarakat. Peneliti juga melihat dengan adanya pembangunan yang dilakukan, tampak masyarakat sebagian besar menggunakan pembangunan tersebut, terutama dalam hal infrastruktur. Akan tetapi tidak semua masyarakat meraskan sepenuhnya akan hal itu, ada juga masyarakat bahkan tidak merasa sejahtera, masalah tidak teratasi dan potensi desa tidak berkembang, ialah masyarakat yang bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah desa. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat tersebut tidak mendapatkan bagian dari setiap program desa. Kesimpulan, Rekomendasi dan keterbatasan Penggunaan Dana Desa sebagian besar digunakan untuk pembangunan dan pertanian. Kemudian dalam tatakolola sebagian telah berjalan sesuai dengan perencanaan dan pelaksanaan. Namun disisi masyarakat, dikatakan belum maksimal baik dalam kebijakan ataupun pelaksaanya. Saran:Pemerintah bisa melihat kembali tata kelola dan penggunaan Dana Desa (DD) baik dalam perencanaan, pelaksanaa maupun evaluasi. Agar semua sektor yang ada memiliki dampak yang positif.Pemerintah harus bisa memanfaatkan sumber daya yang ada baik dari kekayaan alam maupun masyarakat yang ada,untuk bersama-sama membangun daerah.Rekomendasi Rekomendasi dalam penelitian ini yang dapat membantu dalam membuat kebijakan terhadap pembangunan di Desa Lembah Beringin Kecamatan Nanga Mahap Kabupaten Sekadau. Adapun rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:Pengembangan modal usaha dalam hal ini tidak memiliki dampak dari setelah adanya Dana Desa. Maka pemerintah desa bisa membuat anggaran khusus dalam hal ini, karena dari beberapa masyarakat atau responden dalam penelitian ini menginginkan hal itu.Partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam program Dana Desa yang kurang dalam hasil penelitian ini, maka pemerintah desa bisa membuat program setiap bulan atau setiap beberapa bulan sekali mengadakan gotong royong atau melibatkan dengan memberikan anggaran untuk membangun fasilitas umum seperti jalan gang atau lainya, karena beberapa tahun terkahir partisipasi memang dirasakan kurang.Dalam rangka meningkatkan pendapatan desa dan memanfaatkan sumber daya yang ada, maka pemerintah desa dalam hal ini bisa menindaklanjuti UU No.6/2014 tentang BUMDesa dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat yang memiliki jiwa kewirausahaan dan menampung kereatifitas massyarakat.Meskipun pertanian telah mengalami peningkatan, namun dilapangan masih banyak yang kurang dan belum maksimal dalam pengelolaannya, maka pemerintah desa harus memberikan anggaran yang lebih untuk sektor pertanian, hal ini seperti menambah alat produksi dan peralatan penunjang lainya.Dalam tata kelola kebijakan Dana Desa pemerintah bisa melibatkan masyarakat dalam segala bidang baik itu perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. Dalam perencanaan pemerintah bisa mengahadirkan masyarakat dalam Musrenbang atau pertemuan lainnya. Dalam pelaksanaan pemerintah bisa memberikan pekerjaan agar masyarakat terberdayakan. Kemudian dalam evaluasi pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk saling menjaga dan mengawasi pembangunan desa.Dalam bidang pembinaan, aparat desa bisa memaksimal ini dengan memberikan pelatihan atau pendidikan dalam mengembangkan produksi petani dan hasil tanibaik secara kualitas maupun kuantitas agar pembangunan yang dilakukan pemerintah desa tidak serat merta dalam bentuk fisik atau infrastruktur, melaiankan pembanguna SDM juga perlu diperhatikan. DAFTAR PUSTAKAAnanda, C. F. (2017). Pembangunan Ekonomi Daerah; Dinamika dan Strategi Pembangunan. Malang: UB PressArifin, B. ( 2005). Pembangunan Pertanian; Paradigma Kebijakan dan Strategi Revitalisasi. Jakarta: PT GrasindoBadan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan. (2015). Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Dan Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa. Jakarta: Bandan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan.Ester, K. (2015). Pembangunan Perekonomian Maluku. Yogyakarta: Deepublish (Grup Penerbit CVBudi Utama)Fahri, L.N.(2017). Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Dana Desa Terhadap Manajemen Keuangan Desa Dalam Meningkatkan Efektifitas Program Pembangunan Desa. Jurnal Publik,(11), 75-88.Gustiana, C (2015). Strategi Pembangunan Pertanian Dan Perekonomian Pedesaan Melalui Kemitraan Usaha Berwawasan Agribisnis, Agrisamudra, Jurnal Penelitian, 2, 1.Halim, A. (2008). Akutansi Sektor Publik Akutansi Keuangan Daerah; Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba EmpatHanafie, R. (2010). Pengantar Ekonomi Pertanian.Yogyakarta: C.V Andi Offset.Ismail, M., Widagdo, A.N., & Widodo, A. (2016). Sistem Akuntansi Pengelolaan Dana Desa.Jurnal Ekonomi dan Bisnis, XIX, 1979-6471Kementrian Keuangan Republik Indonesia. (2017).Kebijakan Pengalokasian Dan Penyaluran Dana Desa Tahun 2017. Jakarta: Kementrian Keuangan Republik IndonesiaSofyan, A. (2017). Komponen Dalam Anggaran Desa. Diakses dari www.keuangandesa.com/2017/08/komponen-dalam-anggaran-desa-2.Karianga, H. (2017). Carut Marut Pengelolaan Keuangan Daerah Di Era Otonomi Daerah; Perspektif Hukum Dan Politik. Depok: KencanaMuljarijadi, B. (2011). Pembangunan Ekonomi Wilayah; Pendekatan Analisis Tabel Input-Output. Sumedang: Unpad PressMuslimin,.Mappamiring & Nurmaeta, St. (2012). Akuntabilitas Pengeloaan Alokasi Dana Desa Di Desa Punagaya Kecamatan Bangkala Kabupaten Jenoponto, Jurnal Ilmi Pemerintah, (11), 90221.Nasehatun, L.& Anisa, N.(2017). Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Jombang. Jurnal Ilmu Akuntansi, (10), 273-288.Nain,M.S.A.&Yusoff,M.R. (2003).Konsep, Teori, Dimensi & Isu Pembangunan. Skudai: Universiti Teknologi MalaysiaPawito. (2008). Penelitian Komonikasi Kualitatif. Yogyakarta: Lkis Pelangi AksaraPutong, I. (2007). Pengantar Ekonomo Makro; edisi lima. Jakarta: Wacana Media.Rapanna, P.& Sukarno, Z. (2017). Ekonomi Pembangunan. Makasar: CV Sah Media.Riyani, N. (2016). Analisis Pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus di Desa Singopuran Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun 2016). Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia.Rachmin, A. (2015). Barometer Keuangan negara. Yogyakarta: CV. Andi Offset (Penerbit Andi, Anggota Ikapi)Salikin, A. K. (2003). Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta: Kanisius (Anggota Ikapi)Sudaryo, Y. (2017). Keuangan Di Era Otonomi Daerah; Yogyakarta: Penerbit Andi (Anggota Ikapi)