Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Juvenil Udang Windu, (Penaeus monodon Fabr) pada Intervensi Densitas Pemeliharaan Tinggi
Main Author: | ., Hartinah; State University Of Makassar |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas MIPA UNM
, 2015
|
Online Access: |
http://ojs.unm.ac.id/index.php/bionature/article/view/1567 http://ojs.unm.ac.id/index.php/bionature/article/view/1567/631 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran tekanan densitas pemeliharaan tinggi sebagai stressor untuk memicu pertumbuhan juvenil udang windu pada bobot berbeda dalam wadah terkontrol. Percobaan terdiri dari 3 perlakuan yaitu densitas pemeliharaan 10, 15 dan 20 ekor/aquarium setara dengan densitas 60, 90 dan 120 ekor/m2, dengan menggunakan juvenil udang windu bobot 5-7g dan 10g sebagai hewan uji, masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Pemantauan bobot dan jumlah juvenil udang windu yang hidup dilakukan pada awal, hari ke lima dan akhir hari ke 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi densitas tinggi dapat menyebabkan terjadinya stres dan bagi juvenil udang windu. Terbukti pada densitas pemeliharaan 90 dan 120 ekor/m2 dapat memicu pertumbuhan juvenil udang windu pada bobot berbeda, karena ternyata stres yang dialami juvenil udang windu yang mampu mencapai adaptasi pada densitas ini, diduga memicu kerja organ y untuk memproduksi stimulating moulting hormone yang dapat merangsang terjadinya moulting. Moulting atau ganti kulit merupakan salah satu indikator terjadinya pertumbuhan. Namun sifat kanibalisme meningkat, sehingga berpengaruh negatif terhadap kelangsungan hidup juvenil udang windu. Mortalitas juvenil udang windu yang terjadi sampai pemantauan 120 jam karena stres yang dialami berlangsung secara terus menerus, sedangkan mortalitas yang terjadi setelah 120 jam hingga 20 hari terjadi karena pemangsaan.