IDENTIFIKASI PERUBAHAN ZONA AGROKLIMAT METODE OLDEMAN DI PROVINSI JAWA BARAT
Main Authors: | Prabaningrum, Ratna; Fakultas Geografi UGM, Nurjani, Emilya; Fakultas Geografi UGM |
---|---|
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Geografi UGM
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/851 |
Daftar Isi:
- Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu sentra pertanian produksi pangan berbasis lahan sawah di Indonesia. Perubahan iklim mempengaruhi zona agroklimat di Jawa Barat yang berimbas pada perubahan pola tanam di lapangan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perubahan zona agroklimat di Jawa Barat. Metode pengumpulan data hujan diperoleh dari BMKG dan BPSDA. Metode analisis data dilakukan dengan deskriptif kuantitatif. Hasil analisis yang diperoleh bahwa 85,5% zona agroklimat di Jawa Barat mengalami perubahan. Perubahan terbanyak adalah B1 menjadi C2. Tipe iklim B1 memiliki bulan basah berturut-turut 7—9 berubah menjadi iklim C2 yang memiliki bulan basah berturut-turut 5—6, dan mengalami peningkatan jumlah bulan kering berturut-turut dari kurang dari 2 bulan bertambah menjadi 2—3 bulan kering. Perubahan zona agroklimat B1 menjadi C2 terjadi di sebagian Kabupaten Sukabumi, Tasikmalaya, Cianjur, Garut, Purwakarta, Pangandaran, Kota Sukabumi, Kota Depok, Kota Bekasi, Karawang, Ciamis, Bogor, Bekasi, Bandung Barat, dan Bandung.