KESEIMBANGAN NERACA BERAS DI INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

Main Authors: Laksmiasri, Warastri; Fakultas Geografi UGM, Sukamdi, Sukamdi; Fakultas Geografi UGM
Format: Article application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Geografi UGM , 2018
Subjects:
Online Access: http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/753
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis neraca beras Indonesia berdasarkan produksi dan konsumsi dalam negeri, (2) menganalisis provinsi-provinsi di Indonesia yang surplus dan defisit beras, serta (3) mengetahui kondisi keseimbangan neraca beras Indonesia terhadap impor dan ekspor beras. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah spasial dengan analisis komparasi keruangan. Variabel yang digunakan untuk menghitung neraca beras pada penelitian ini adalah produksi beras, konsumsi beras, impor beras, serta ekspor beras. Neraca beras di Indonesia selama pada tahun 2011 – 2015 adalah surplus berkisar antara 16 juta hingga 22 juta ton. Provinsi-provinsi yang memiliki neraca beras defisit adalah Provinsi Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat. Untuk mencukupi kebutuhan berasnya, provinsi-provinsi tersebut harus mendatangkan beras dari provinsi lain atau mengimpornya dari negara lain. Terdapat tujuh provinsi yang defisit beras kemudian mengimpor beras. Walau begitu, terdapat pula dua belas provinsi yang sudah surplus beras namun masih juga mengimpor beras. Terdapat enam provinsi yang mengimpor sekaligus mengekspor beras dalam tahun yang sama. Terdapat pula tiga provinsi yang defisit beras namun tetap mengekspor beras, yaitu Provinsi DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.