KAJIAN DAYA DUKUNG WILAYAH DI DAERAH PINGGIRAN KOTA SEMARANG
Main Authors: | Gafuri, Lukman Hakim; Fakultas Geografi UGM, Kurniawan, Andri; Fakultas Geografi UGM |
---|---|
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Geografi UGM
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/561 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung untuk kepentingan pengembangan wilayah tahun 2000 & 2008, serta memproyeksikannya pada tahun 2028 dengan menggunakan tiga jenis pendekatan, yaitu: daya dukung lingkungan pertanian, daya dukung fungsi lindung, dan daya dukung permukiman. Tujuan lainnya adalah menyusun tipologi wilayah, serta memberi masukan kebijakan menurut tipologinya. Data Sekunder yang digunakan meliputi demografi, kenampakan fisik dan statistik pertanian yang diperoleh dari instansi pemerintah kota. Sumber data primer diperoleh dari klasifikasi multispektral citra Landsat 7 ETM+ dan survei lapangan.Citra Landsat 7 ETM+ diolah dengan metode supervised classfication maximum likelihood untuk memperoleh data penggunaan lahan. Metode yang digunakan dalam menentukan nilai daya dukung lingkungan pertanian adalah dengan menggunakan konsep tekanan penduduk (Otto Soemarwoto, 1984). Penentuan daya dukung fungsi lindung dengan memperhitungkan koefisien lindungnya (Uton Rusthan, 1993). Daya dukung permukiman ditentukan berdasarkan luas lahan layak untuk permukiman, dibandingkan dengan kebutuhan minimum permukiman sebesar 36,2914 m2/jiwa. Tipologi wilayah disusun dengan memakai metode K-Means Cluster.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga nilai daya dukung yang digunakan mengalami penurunan baik kualitas maupun kuantitas. Penurunan nilai ini disebabkan adanya proses konversi lahan menjadi lahan terbangun akibat dari proses urban sprawl. Dalam tipologi wilayah, diperoleh 4 (empat) cluster. Cluster-1 memiliki keunggulan pada daya dukung fungsi lindung yang masih baik/mendukung, dengan jumlah anggotanya 20 kelurahan. Cluster-2 dengan anggota 2 (dua) kelurahan, memiliki keunggulan pada daya dukung lingkungan pertanian. Keunggulan pada ketiga jenis daya dukung dimiliki pada cluster-3, namun hanya 1 (satu) kelurahan saja yang memiliki sifat cluster ini. Sebanyak 30 kelurahan sisanya memiliki sifat unggul pada daya dukung permukiman, cluster-4. Secara pola persebarannya, wilayah penelitan dapat dibagi menjadi dua bagian, wilayah barat dan timur. Wilayah barat didominasi oleh cluster-1 dan wilayah timur oleh cluster-4.