Identifikasi Kearifan Lokal di Sungai Way Kiri sebagai Sumber Belajar IPA SMP
Main Authors: | Lestari, Asih, Yolida, Berti, Marpaung, Rini Rita T. |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah
, 2018
|
Online Access: |
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JBT/article/view/16368 http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JBT/article/view/16368/pdf |
Daftar Isi:
- This study aims to identify local wisdom in Way Kiri river that can be used as learning sources of science SMP with descriptive design. The sample selection used purposive sampling technique. The subjects of this study were 10 teachers of science SMP located in the river Way Kiri. Research data were obtained from questionnaires, interviews, and documentation. Research data were analyzed and interpreted into percentage descriptive criteria. The results showed that there were 20 local wisdom but only 16 forms of local wisdom that criteria appropriate and can be used as a source of learning. The local wisdom is kulak; tapah fish; lais fish; cleaning of ceremonial instruments; dadap leaves and shallots; apu wood and water hyacinth; spin; tuba and stun; onion system; phase of the moon (class VII); dance nenemo; brilliantly; tugal, geghubak, and brittle; Q Tik, Q-Way, and Q-Ret; (class VIII); rubber nursery and slash, burn and burn (class IX). The suitability of local wisdom existing in the Way Kiri River as learning sources for junior high school were 16 local wisdom.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kearifan lokal di sungai Way Kiri yang dapat digunakan sebagai sumber belajar IPA SMP dengan desain deskriptif. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah sebanyak 10 guru IPA SMP yang berada dikawasan sungai Way Kiri. Data penelitian diperoleh melalui angket, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis dan diinterpretasikan kedalam kriteria deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 20 kearifan lokal tetapi hanya 16 bentuk kearifan lokal yang berkriteria sesuai dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Kearifan lokal tersebut adalah kulak; ikan tapah; ikan lais; pembersihan alat-alat upacara; daun dadap dan bawang merah; kayu apu dan eceng gondok; putas; tuba dan setrum; sistem bawang; fase bulan (kelas VII); tarian nenemo; tembilang; tugal, geghubak, dan getas; Q Tik, Q-Way, dan Q-Ret; kekuhan (kelas VIII); pembibitan karet dan sistem tebas, tebang dan bakar lahan (kelas IX). Kesesuaian kearifan lokal yang ada di sungai Way Kiri sebagai sumber belajar IPA SMP adalah 16 kearifan lokal. Kata kunci: IPA, kearifan lokal, sumber belajar