Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan pada SMP Negeri Se-Kabupaten Mukomuko melalui Pendekatan Model Context, Input, Process & Product (CIPP)
Main Authors: | Raibowo, Septian, Nopiyanto, Yahya Eko |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://ojs.ikippgribali.ac.id/index.php/jpkr/article/view/673 https://ojs.ikippgribali.ac.id/index.php/jpkr/article/view/673/669 |
Daftar Isi:
- Salah satu cara untuk meningkatkan dan memperbaiki program pendidikan yaitu denganmelakukan evaluasi terhadap program tersebut. Tujuan penelitianini adalah untuk mendapatkan data tentang kualitas program pendidikan jasmani dan olahraga, melalui evaluasi Context, Input, Process dan Product. Sesuai dengan tujuan penelitian, jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian evaluasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah SMP Negeri yang ada dalam wilayah Kabupaten Mukomuko. Data penelitian diperoleh melalui sebaran angket guru dan siswa, observasi, analisis dokumen, checklist, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil evaluasi program pembelajaran PJOK pada SMP Negeri Se-Kabupaten Mukomuko, rata-rata penilaian menunjukan (1) komponen context berada pada kategori “kurang baik”, dimana tujuan pembelajaran tidak dirumuskan dengan baik (44,50%); (2) komponen input pada kategori “cukup baik”, masih ada guru yang tidak memiliki perangkat pembelajaran dan sarana prasarana serta kurangnya peran kepala sekolah dalam pengawasan (59%); (3) komponen process dalam kategori “cukup baik”, yaitu waktu pelaksanaan pembelajaran yang tidak efektif dan proses pembelajaran masih berpusat pada guru sebagai sumber belajar utama serta kurangnya partisipasi siswa dalam aktifitas fisik (58,15%); (4) komponen product berada pada kategori “tidak baik”, yaitu rendahnya minat siswa terhadap pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (45,1%).