REPRESENTASI BAHASA HUMOR DALAM ACARA STAND UP COMEDY DI METRO TV
Main Authors: | Firmansyah, Mohammad Bayu, Rokhmawan, Tristan |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
, 2017
|
Online Access: |
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/bind/article/view/466 http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/bind/article/view/466/483 |
Daftar Isi:
- Abstract: This study examines humor language representation of Raditya Dika in Stand Up Comedy program at Metro TV channel. It is viewed from the perspective of locutionary, illocutionary, perlocutionary speech acts, which can cause amusing speech. The source of data in this study is overall humor language of Raditya Dhika in Stand Up Comedy program at Metro TV channel that can cause amusing speech. The technique used in this study was indirect observation or analysis techniques. Based on the analysis of data collection, the researchers concludes that humor language of Raditya Dhika in Stand Up Comedy program at Metro Tv channel is amusing speech representation which is views from the perspective of locutionary, illocutionary and perlocutionary speech acts. This research uses descriptive qualitative research design. This research data is a monologue from Raditya Dhika in Stand Up Comedy program at Metro TV channel. It is in the form of words and sentences which is related to speech acts theory in pragmatics. The results of this study shows that speech act of Raditya Dhika’s humor language in Stand Up Comedy program at Metro Tv channel is a representation of amusing speech, they are: 1). Locutionary speech acts represent amusing speech by using words and sentences deciding, praying, and requiring without nothing tendency. 2). Illocutionary speech acts represent amusing speech by using words and sentences giving permission, thank you, sending, offering, and promising, with the tendency of partners such as, applause, shouts and laughter that arises. 3) perlocutionary represents amusing speech by using deceptive sentences, encouraging, suggesting, ensuring, confusing, disturbing, affecting, embarrassing, attracting the attention, and the influencing which is gained by his partners as what was said by Raditya Dhika. 106
- Abstrak: Penelitian ini mengaji tentang representasi bahasa humor Raditya Dhika dalam acara Stand Up Comedy di Metro TV dari perspektif tindak tutur lokusi, ilokusi perlokusi yang menimbulkan kejenakaan. Sumber data pada penelitian ini adalah keseluruhan bahasa humor Raditya Dhika dalam acara Stand Up Comedy di Metro TV yang menimbulkan kejenakaan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak langsung atau biasa disebut dengan teknik analisis. Berdasarkan hasil analisis data yang dihimpun, peneliti menemukan dan menunjukkan bahwa bahasa humor Raditya Dhika dalam acara Stand Up Comedy di Metro TV merupakan representasi kejenakaan dari perspektif tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini merupakan monolog dari Raditya Dhika dalam acara Stand Up Comedy di Metro TV yaitu berupa kata dan kalimat yang terkait dengan tindak tutur dalam pragmatik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindak tutur bahasa humor Raditya Dhika dalam acara Stand Up Comedy di Metro Tv merupakan representasi kejenakaan, yaitu: 1). Tindak tutur lokusi merepresentasikan kejenakaan dengan menggunakan kata dan kalimat-kalimat memutuskan, mendoakan, merestui, dan menuntut tanpa adanya tendensi apapun. 2). Tindak tutur ilokusi merepresentasikan kejenakaan dengan menggunakan kata dan kalimat-kalimat pemberian izin, mengucapkan terima kasih, menyuruh, menawarkan, dan menjanjikan, dengan adanya tendensi dari mitra tuturnya seperti, tepuk tangan, teriakan serta tawa yang timbul. 3) Tindak tutur perlokusi merepresentasikan kejenakaan dengan menggunakan kalimat-kalimat menipu, membesarkan hati, menganjurkan, meyakinkan, menjengkelkan, membingungkan, mengganggu, memengaruhi, memalukan, dan menarik perhatian serta adanya pengaruh yang didapat oleh mitra tuturnya seperti memikirkan apa yang diucapkan oleh Raditya Dhika. 107