KIPRAH NANOMATERIAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA DAN DAMPAKNYA
Main Author: | Fajaroh, Fauziatul |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.um.ac.id/906/1/2019%20-%20Kiprah%20Nanomaterial%20dalam%20Kehidupan%20Manusia%20dan%20Dampaknya%20-%20Prof%20Dr.%20Fauziatul%20Fajaroh%2C%20M.S..pdf http://repository.um.ac.id/906/ |
Daftar Isi:
- Pada dekade terakhir ini, sebagaimana istilah-istilah berawalan “nano” lainnya, istilah nanomaterial telah demikian populer, tidak hanya terbatas dalam karya-karya ilmiah tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat (Pal, 2011). Hal ini membuktikan bahwa teknologi nano telah menjadi bagian penting dari masyarakat. Bersama-sama dengan nanosain dan nanoteknologi, Istilah nanomaterial pertama kali diperkenalkan oleh Norio Taniguchi pada tahun 1974 dalam suatu tulisan tentang teknologi penciptaan obyek berskala nanometer. Nanometer adalah suatu satuan dalam sistem internasional yang menggambarkan ukuran sebesar 10-9 meter. Nanomaterial digambarkan sebagai bahan dengan panjang 1 – 1000 nm dalam setidak-tidaknya satu dimensinya; Namun, umumnya nanomaterial didefinisikan sebagai material yang berdiameter dalam kisaran 1 hingga 100 nm. Definisi lain tentang nanomaterial menurut organisasi Inter nasional untuk Standardisasi (ISO) adalah material dengan dimensi eksternal dalam skala nano atau material dengan struktur internal atau struktur permukaan dalam skala nano. Definisi dari Komisi Eropa menyebutkan bahwa nanomaterial dapat berupa material alamiah, insidental, atau sintetis yang mengandung komponen yang tersusun atas partikel bebas atau sebagai agregat atau aglomerat, di mana 50% atau lebih dari komponennya merupakan partikel yang memiliki minimal satu dimensi eksternalnya berada dalam kisaran ukuran 1–100 nm (Sudha et al., 2018). Dari definisi di atas dapat dinyatakan tanpa kita sadari bahwa nanomaterial itu sendiri telah lahir bersamaan dengan penciptaan alam semesta beserta isinya (Sudha et al., 2018). Nanomaterial di alam amatlah berlimpah, baik sebagai segmen biotik maupun abiotik ciptaan Allah SWT. Nanomaterial alamiah diproduksi oleh spesies biologis atau melalui aktivitas antropogenik.Tubuh kita sendiri adalah contoh sempurna dari rakitan nanomaterial. Setiap bagian dari tubuh kita dibangun dari nanomaterial yang memiliki pengaturan struktural tertentu yang berbeda satu dengan lainnya sesuai fungsi masing-masing. Fungsi-fungsi logika, memori, gerak, sintesis, konversi energi, bahkan kesadaran diri kita adalah hasil langsung dari kompleksitas struktur berskala nano. Sebagai contoh DNA yang ada di dalam inti sel yang ikut bertanggung jawab dalam fungsi sintesis yang memiliki tugas utama menyimpan dan mereplikasi informasi adalah merupakan suatu struktur nano.