Studi tentang faktor pendukung dan penghambat siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan modul SD Laboratorium Universitas Negeri Malang / Sischa Widiyastutik
Main Author: | Widiyastutik, Sischa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2008
|
Online Access: |
http://repository.um.ac.id/52/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Widiyastutik, Sischa. 2008. Studi tentang Faktor Pendukung dan Penghambat Siswa dalam Pembelajaran dengan menggunakan Modul SD Laboratorium Universitas Negeri Malang. Skripsi, Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Abdul Manan, M. Pd, (II) Drs. Joseph Mbulu, M. Pd Kata Kunci: faktor pendukung, faktor penghambat, pembelajaran dengan menggunakan modul, faktor internal dan faktor eksternal Pembelajaran individual adalah suatu sistem pembelajaran yang didesain menggunakan pendekatan secara individual kepada masing-masing individu pebelajar.Salah satu metode dalam pembelajaran individual adalah pembelajaran dengan menggunakan modul. Modul adalah suatu unit pembelajaran yang lengkap dan terstruktur yang terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu pebelajar mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Salah satu karakteristik pembelajaran dengan menggunakan modul adalah konsep mastery learning. Dengan penguasaan bahan secara tuntas siswa dapat memperoleh dasar yang kuat dan mantap untuk mengikuti pelajaran baru. Atas dasar konsep ini maka siswa yang memiliki kecepatan belajar yang lebih akan membutuhkan waktu yang relatif lebih pendek untuk mengerjakan dibandingkan dengan siswa yang lainnya. Jika waktu yang diperlukan lebih pendek maka waktu penyelesaian beban studi juga akan semakin pendek. Sekolah memberikan peluang kepada siswa yang menyelesaikan beban studi lebih pendek melalui program akselerasi. Pembelajaran dengan menggunakan modul mengubah peran siswa dari pebelajar pasif menjadi pebelajar aktif. Sebagai pebelajar yang tadinya pasif siswa harus mampu beradaptasi dengan situasi belajar dalam pembelajaran dengan menggunakan modul. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian yang berkaitan tentang faktor pendukung dan penghambat siswa dalam pembelajaran dengan modul di SD Laboratorium Universitas Negeri Malang sebagai salah satu sekolah yang mengembangkan sistem pembelajaran dengan menggunakan modul bagi kelas IV, V dan VI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan modul. Sehingga nantinya sekolah akan mampu memperbaiki sistem pembelajarannya untuk memfasilitasi siswanya dalam pembelajaran dengan menggunakan modul. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan mengambil subjek penelitian pada kelas IV dan V. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan pedoman observasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan prosentase yang kemudian prosentase tersebut diinterpretasikan berdasarkan tabel interpretasi yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini adalah: faktor yang mendukung siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan modul yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) yaitu minat belajar siswa, cara belajar siswa, kemampuan berprestasi. Sedangkan yang berasal dari luar diri siswa adalah guru yang berperan sebagai manajer, observer dan evaluator dalam pembelajaran dengan menggunakan modul serta sarana dan prasarana yang dimiliki siswa. Faktor yang menghambat siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan modul yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal) adalah fasilitas kelas dan kesempatan belajar siswa. Meskipun secara keseluruhan faktor minat belajar mendukung namun siswa belum sepenuhnya bisa belajar mandiri. Selain minat belajar faktor cara belajar siswa juga masih menghambat karena siswa masih terbiasa dengan pembelajaran klasikal yang menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber informasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada siswa untuk tetap mempertahankan minat belajarnya, kemampuan berprestasinya dan memaksimalkan penggunaaan sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menunjang belajar. Siswa juga harus mampu mengubah kebiasaan belajarnya dari pola pembelajaran klasikal dengan membiasakan diri untuk belajar mandiri dengan modul. Saran bagi guru adalah agar guru meningkatkan perannya dalam pembelajaran dengan menggunakan modul agar dapat memfasilitasi siswanya. Bagi sekolah, jika ingin menerapkan sistem pembelajaran dengan menggunakan modul dengan maksimal diharapkan mampu untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas kelas.