Studi eksperimental batang tekan baja canai dingin (cold formed steel) diperkaku sebagian dengan variasi panjang / Edwin Hansel Pratama

Main Author: Pratama, Edwin Hansel
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2021
Online Access: http://repository.um.ac.id/262490/
Daftar Isi:
  • Pratama Edwin Hansel. 2021. Studi Eksperimental Batang Tekan Baja Canai Dingin (Cold Formed Steel) diperkaku Sebagian dengan Variasi Panjang. Skripsi Program Studi S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Nindyawati S.T. M.T. (II) Drs. N. Bambang Revantoro S.T. M.T. Kata Kunci kuat tekan deformasi aksial pola keruntuhan baja canai dingin. nbsp Inovasi penggunaan material baja canai dingin merupakan hasil dari perkembangan material dalam dunia konstruksi. Ketersediaan material baja canai dingin untuk kegiatan pembangunan infrastruktur tidak perlu diragukan lagi. Bobotnya yang ringan prosesnya yang cepat dan mudah menjadi alasan utama konsumen untuk memilih penggunaan baja canai dingin dibandingkan material kayu maupun baja hot-rolled. Nilai kekuatan dan kekakuan material ini juga unggul dibandingkan material lain akan tetapi material baja canai dingin dapat mengalami keruntuhan berupa tekuk lokal yang disebabkan oleh tidak mampunya batang menerima tekan bentuk penampang pemilihan penggunaan profil serta panjang dari batang itu sendiri. Penggunaan panjang batang pada penerapan baja canai dingin sebagai struktur kolom dapat mempengaruhi nilai kuat tekan deformasi aksial serta pola keruntuhan yang terjadi. Selain itu bentuk penampang double channel back to back telah diteliti oleh beberapa peneliti yang menghasilkan salah satu bentuk penampang terbaik dalam penerapan baja canai dingin sebagai struktur kolom. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan besar beban batang tekan deformasi aksial serta pola keruntuhan baja canai dingin diperkaku sebagian dengan variasi panjang batang. Pada penelitian ini digunakan material baja canai dingin profil kanal dengan tebal 0 75 mm dengan bentuk penampang double channel back to back. Penggunaan variasi panjang batang 1 5 m 1 8 m 2 1 m dengan panjang pengaku 1/3 L serta penggunaan panjang pengaku 1/6 L dan 1/2 L pada variasi panjang batang 1 8 m. Selain itu terdapat lima permodelan pada penelitian ini dengan jumlah perulangan 3 buah pada masing-masing permodelan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) nilai kuat tekan tertinggi terdapat pada variasi panjang 1 8 m (pengaku 1/2 L) sebesar 91 03 kN sedangkan untuk nilai kuat tekan terendah terdapat pada variasi panjang 1 5 m (pengaku 1/3 L) sebesar 38 97 kN. Hal ini menunjukkan semakin besar rasio penggunaan pengaku terhadap panjang efektif batang maka semakin besar pula kuat tekan yang dihasilkan (2) nilai deformasi aksial terpanjang terdapat pada variasi panjang 1 8 m (pengaku 1/3 L) sebesar 8 38 mm sedangkan untuk nilai deformasi aksial terpendek terdapat pada variasi panjang 1 8 m (pengaku 1/6 L) sebesar 4 13 mm. Bertambah besarnya deformasi aksial pada penelitian ini disebabkan oleh semakin besarnya panjang batang dan rasio pengaku namun tidak berlaku pada kolom sedang dengan panjang efektif serta dengan penggunaan pengaku 1/3 L (3) Pola keruntuhan yang terjadi pada profil atas disebabkan oleh tidak mampunya batang tekan menahan beban sehingga terjadi tekuk lentur torsi pada bagian tersebut. Sedangkan pada profil terbuka bagian bawah disebabkan oleh tidak sentrisnya perletakan beban terhadap batang tekan baja canai dingin. Melalui penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa saran antara lain (1) kajian lebih lanjut terkait penggunaan variasi pengaku 1/2 L (2) penelitian terkait variasi dimensi ketebalan baja canai dingin profil kanal (3) penelitian lanjutan terkait batang tekan baja canai dingin berdasarkan kategori rasio kelangsingan kolom.