<p>Perbandingan model pembelajaran creative problem solving (cps) dibandingkan model pembelajaran problem based learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X RPL l di SMK Negeri 6 Malang / Dimas Prabowo</p>
Main Author: | Prabowo, Dimas |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2021
|
Online Access: |
http://repository.um.ac.id/260537/ |
Daftar Isi:
- Pandemi yang terjadi belakangan ini telah banyak mengubah sistem pendidikan Indonesia. Karena pandemi baik sekolah maupun perguruan tinggi diberi kewenangan untuk melakukan pembelajaran atau tugas secara daring. Hal ini adalah sesuatu yang baru pada pendidikan Indonesia. Penggunaan metode dan model yang tepat bisa menambah tingkat hasil belajar. Tingkat berpikir kritis merupakan bagian utama dari proses belajar. Pada mapel Pemrograman Dasar kelas X RPL di SMKN 6 Malang hasil pengamatan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dengan model pembelajaran Discovery Learning memiliki persentase sebesar 30% dari jumlah total siswa masing-masing kelas sehingga hal ini masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat deskripsi pengaruh model CPS dibandingkan dengan model PBL terhadap hasil belajar ranah pengetahuan dan deskripsi pengaruh model CPS dibandingkan dengan model PBL terhadap perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa. Pengukuran memakai quasi experimental design dengan jenis nonequivalent control group design dengan menggunakan tipe pretest-posttest. Penelitian ini memakai kelas X RPL 1 dengan jumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen 1 mendapat model CPS dan kelas X RPL 2 dengan jumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen 2 mendapat model PBL. Penelitian ini memakai instrumen pengukuran yaitu tes dan lembar observasi instrumen perlakuan yaitu silabus RPP bahan ajar dan media pembelajaran. Jenis teknik analisis penelitian ini memakai analisis deskriptif uji N-Gain uji prasyarat analisis uji hipotesis dan analisis terhadap hasil angket respon siswa pada model yang telah di dapat. Uji ini dengan bantuan SPSS Statistics 24. Hasil pengujian memperoleh persentase nilai N-Gain sebesar 52 70% dengan peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 32 08 untuk kelas eksperimen 1 dan 67 79% dengan peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 43 75 untuk kelas eksperimen 2 artinya kelas eksperimen 2 lebih unggul dari kelas eksperimen 1. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu (1) peningkatan hasil belajar kelas X RPL 1 masuk kategori sedang (2) peningkatan kemampuan berpikir kritis kelas X RPL 1 masuk dalam klasifikasi kurang efektif (3) peningkatan hasil belajar kelas X RPL 2 masuk kategori tinggi (4) peningkatan kemampuan berpikir kritis kelas X RPL 2 masuk dalam klasifikasi cukup efektif (5) ada pengaruh perbedaan kemampuan berpikir kritis ranah pengetahuan model CPS dibandingkan PBL pada kelas X RPL di SMKN 6 Malang. nbsp