Pengaruh work-life balance dan burnout terhadap kepuasan kerja perawat rsud ngudi waluyo wlingi di masa pandemi covid-19 / Agastya Harda Garda Nusa
Main Author: | Nusa, Agastya Harda Garda Nusa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2021
|
Online Access: |
http://repository.um.ac.id/199347/ |
Daftar Isi:
- Kepuasan kerja nbsp dapat mempengaruhi efektivitas suatu organisasi terlebih di nbsp masa pandemic covid-19. nbsp oleh karena itu suatu organisasi perlu mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan kerja nbsp dan bagaimana cara mengatasinya. Garis besar penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kondisi nbsp Work-Life Balance nbsp dan nbsp Burnout nbsp lalu pengaruhnya terhadap kepuasan kerja perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) nbsp Mengetahui deskripsi nbsp Work-Life Balance Burnout nbsp dan Kepuasan Kerja nbsp nbsp perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi nbsp (2) Untuk mengetahui pengaruh nbsp Work-Life Balance nbsp terhadap Kepuasan Kerja perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi nbsp (3) Untuk mengetahui pengaruh nbsp Burnout nbsp terhadap nbsp Kepuasan Kerja perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif eksplanatori. Populasi dalam penelitian ini merupakan perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dengan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 182 responden. Teknik nbsp sampling nbsp yang digunakan adalah nbsp purposive sampling dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) nbsp Work-Life Balance nbsp tergolong tinggi nbsp Burnout nbsp tergolong cukup sedangkan kepuasan kerja tergolong tinggi (2) nbsp Work-Life Balance nbsp berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja (3) nbsp Burnout nbsp berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Saran dari peneliti untuk nbsp Bagi pihak rumah sakit untuk dapat memperhatikan keseimbangan kehidupan dan pekerjaan ( nbsp Work-Life Balance) para perawat.walaupun dari hasil nbsp grand mean nbsp tinggi tetapi rumah sakit bisa lebih memperhatikan untuk keseimbangan waktu perawat di mana bisa menjadikan 4 shift jam kerja agar perawat bisa mendapatkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan diluar pekerjaannya. Bagi pihak rumah sakit untuk dapat memperhatikan nbsp burnout nbsp yang dialami perawat walaupun dalam tingkatan sedang rumah sakit diharapkan memperhatikan para perawat yang dialami perawat dengan mengadakan konseling dan pelatihan kontrol diri atau emosi. Disarankan untuk melakukan penelitian selanjutnya peneliti dapat mempertahankan variabel nbsp work-life balance nbsp burnout nbsp dan kepuasan kerja. Selain itu peneliti selanjutnya disarankan untuk memperhatikan deskripsi karakteristik responden. Peneliti diharapkan mengembangkan bukan hanya disektor perawat tetapi juga pekerjaan lainnya yang terdampak pandemi. nbsp