Analisis Kesalahan Representasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Matematika dan Pemberian Scaffoldingnya
Main Author: | Apriyanto, Heri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.um.ac.id/1074/ |
Daftar Isi:
- Representasi adalah bentuk nyata yang dapat dipahami dan dapat mewakili atau menggambarkan tentang sesuatu yang dapat berupa tampilan visual, simbol atau grafik. Representasi matematis diperlukan dalam pembelajaran matematika yang dapat membentu siswa memahami konsep, memecahkan masalah serta memodelkan fenomena matematika. Ketika siswa menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika, kesalahan representasi dapat terjadi. Kesalahan representasi didefinisikan sebagai kesalahan dalam mengungkapkan ide atau gagasan matematis siswa dari suatu permasalahan yang diberikan. Untuk memperbaiki kesalahan tersebut, maka peneliti memberikan bantuan berupa scaffolding. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan terjadinya kesalahan representasi matematis siswa dan scaffolding yang dilakukan untuk mengatasi kesalahan representasi matematis dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika pada materi pertidaksamaan linier satu variabel, segiempat, dan segitiga. Penelitian ini dilakukan di kelas VIIIe SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang. Tes awal diberikan untuk memilih subjek berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan yatu kesalahan representasi visual, kesalahan representasi verbal dan kesalahan representasi simbolik. Berdasarkan hasil tes awal, 2 orang subjek dipilih mewakili setiap jenis kesalahan representasi dengan mempertimbangkan masukan dari guru matapelajaran yang mengajar di kelas VIIIe SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang. Enam subjek diberikan soal tes pemecahan masalah dan scaffolding diberikan saat subjek mengalami kesulitan atau kesalahan. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara terhadap masing-masing subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis kesalahan representasi matematis dilakukan oleh semua subjek. Subjek yang dipilih dengan jawaban yang benar pada soal a saat tes awal juga melakukan kesalahan pada soal a pada saat tes pemecahan masalah diberikan. Kesalahan representasi matematis yang dilakukan masing-masing subjek berbeda satu dengan yang lainnya. Kesalahan representasi visual yang dilakukan pada awal pengerjaan menyebabkan kesalahan verbal juga terjadi karena bentuk gambar yang dibuat pada soal sebelumnya, mempengaruhi pengerjaan pada soal b yang menggunakan representasi verbal. Kesalahan representasi simbolik terjadi karena subjek kurang memahami simbol pertidaksamaan, salah mengoperasikan perkalian dengan sifat distributif, dan siswa salah dalam mengoperasikan pertidaksamaan yang telah dibuat. Dari keempat langkah pemecahan masalah, tidak semua tahapan dilakukan oleh subjek. Beberapa subjek tidak melakukan tahap looking back karena merasa jawaban yang ditulis sudah benar. Kemudian, beberapa subjek tidak menuliskan informasi dan masalah yang dipahami dari soal sebagai tahapan memahami masalah (understand the problem). Selain dari itu, subjek yang melakukan kesalahan pada tahap memahami masalah (understanding the problem) membuat langkah penyelesaian masalah selanjutnya menjadi salah. Scaffolding untuk semua soal diberikan kepada semua subjek. Scaffolding yang diberikan pada penelitian adalah scaffolding level 2 yang mengacu pada teori Anghileri yaitu reviewing, restructuring, dan explaining. Scaffolding pada tahap reviewing diberikan berupa pertanyaan penyelidikan, pertanyaan yang mengarahkan dan contoh sejenis sehingga subjek dapat memperbaiki kesalahan atau mengatasi kesulitannya. Selain itu peneliti juga memberikan penjelasan terhadap beberapa konsep khususnya tentang garis bantu pada sebuah bidang. Sehingga dengan scaffolding yang diberikan, siswa dapat menyelesaikan soal dengan benar.