EFFECT OF SINGLE DOSE OF MINOCYCLINE ON A CHLOROQUINE RESISTANT FALCIPARUM INFECTION FROM BALIKPAPAN, KALIMANTAN
Main Authors: | Verdrager, J.; WHO Consultant, Malaria Control Programme, Indonesia, Arwati, Arwati; Malaria Division, Directorate General of Communicable Disease Control |
---|---|
Other Authors: | BADAN LITBANGKES KEMENKES |
Format: | application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/621 |
Daftar Isi:
- Selain 3 kasus P. falciparum yang resistent terhadap chloroquine dari Samarinda (Verdrager & Arwati, 1974) baru-baru ini ditemukan lagi satu kasus juga dari Kalimantan Timur, tetapi dari daerah yang lain (Balikpapan). Terhadap kasus yang terakhir ini dilaksanakan sensitivity test sesuai dengan standar WHO. Disamping test tersebut, kepada penderita diberikan pula sensitivity test dengan 300 mg minocycline secara single dose. Minocycline yang merupakan derivat dari tetracyclin mempunyai khasiat anti malaria. Pengobatan radical dapat dicapai (pada 9 penderita sukarela yang menderita malaria strain tdari Vietnam) sesudah 7 hari pengobatan. Dengan pemberian 300 mg minocycline base secara single dose, bentuk asexual dari parasite menghilang untuk jangka waktu 2 minggu. Effek ini sama dengan effek pemberian 1.500 mg chloroquine base, hanya hilangnya parasit bentuk asexual lebih lambat. Pemberian pengobatan dengan minocycline dengan jangka yang lebih lama sebagai yang dikemukakan oleh WHO (1975) mungkin dapat mengobati radikal strain P. falciparum yang resistent terhadap chloroquine.