TAENIASIS AND CYSTICERCOSIS IN THE PANIAI LAKES AREA OF IRIAN JAYA

Main Authors: Gunawan, S.; Provincial Health Service of Irian Jaya, Jayapura, Subianto, D. B.; Enarotali Hospital/Health Centre, Enarotali, Tumada, L. R.; Abepura Training & Demonstration Center, Jayapura
Other Authors: BADAN LITBANGKES KEMENKES
Format: application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan , 2012
Subjects:
Online Access: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/610
Daftar Isi:
  • Penyakit taeniasis dan cysticercosis diperkirakan baru masuk ke daerah Paniai dalam tahun 1970. Kasus-kasus pertama telah ditemukan dalam tahun 1971 diantara penderita yang dirawat di RSU F.narotali. Insidensnya terus meningkat sejak waktu itu dan dalam tahun 1975 sejumlah 60-100 penderita dilaporkan setiap bulan dari poliklinik RSU Knarotali. Survey yang diadakan dalam tahun 1973 di kampung-kampung sekitar F.narotali menemukan prevalensi 8 persen taeniasis dan 4,25 persen untuk cysticercosis. Survey ulangan dalam tahun 1975 menemukan suatu prevalensi sebesar 8,2 persen untuk cysticerosis, dan 3,5 persen epilepsi. Meningkatnya jumlah penderita epilepsi di daerah ini kemungkinan besar disebabkan cysticercosis cerebral. Meningkatnya jumlah penderita luka bakar juga berhubungan dengan epilepsi akibat cysticercosis ini. Usaha-usaha untuk memberantas penyakit ini melalui penyuluhan kesehatan, pembangunan jamban keluarga dan pengawasan pemotongan babi sangat sukar dijalankan karena hambatan-hambatan di bidang sosial budaya. Penyakit ini pada babi telah menjalar ke daerah-daerah lain di pegunungan dan kenimbulkan ketegangan-ketegangan sosial. Penelitian lebih lanjut amat dibutuhkan, supaya suatu program pemberantasan yang lebih efektif dapat segera dilaksanakan untuk melindungi penduduk daerah Paniai dan daerah lainnya terhadap penyakit yang cukup berbahaya ini.