Daftar Isi:
  • Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya suatu zat toksis pada biji saga yang tidak tergolong faktor "anti-nutritive" seperti "tripsin inhibitors", "phyto-agglutinins"dan "saponins". Ternyata bahwa zat toksis tersebut yang belum dapat diekstraksi dan diidentifikasi, berada di dalam fraksi minyak biji saga. Di samping adanya zat toksis, ditemukan pub bahwa kualitas protein biji saga lebih rendah dari­pada kacang kedele. Hasil analisa asam amino menunjukkan bahwa kadar methionine dan threonine ada­lah terbatas (limiting), apabila ditambah dengan kedua asam amino ini dalam jumlah yang cukup, kuali­tas proteinnya menjadi sama tingginya dengan kacang kedele rebus tanpa tambahan.