THE DETERMINATION OF CHLOROQUINE-RESISTANT FALCIPARUM MALARIA IN NIMBORAN, IRIAN JAYA
Main Authors: | Dimpudus, A. J.; Provincial Health Office, Irian Jaya, Gandahusada, S.; National Institute of Health Research and Development, Gunawan, S.; National Institute of Health Research and Development |
---|---|
Other Authors: | BADAN LITBANGKES KEMENKES |
Format: | application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/566 |
Daftar Isi:
- Di Kecamatan Nimboran, Irian Jaya dalam bulan Agustus 1979 dilaksanakan test resistensi Plasmodium falciparum terhadap chloroquine. Metode yang digunakan adalah in-vivo dan macro in-vitro test menurut prosedur Standard dari WHO. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari fokus dari P. falciparum yang resisten terhadap chloroquine dan membandingkan hasil dari kedua cara tersebut. Endemisitas malaria di Nimboran adalah sangat tinggi dengan spleen rate 72,7 % pada usia 5 -14 tahun dan parasite rate 15,8 % pada semua umur, meskipun telah diadakan penyemprotan rumah dengan DDT. Species malaria yang terbanyak ditemukan ialah P. falciparum. Telah dikerjakan 21 in-vivo test dan 28 macro in-vitro test dan ditemukan 2 kasus yang resisten in-vivo pada derajat RI dan RIII serta 5 kasus, yang resisten in-vitro: 1 kasus menunjukkan inhibisi pembentukan schizoni pada 3,0 nanomol, sedangkan 4 kasus sama sekali tidak menunjukkan inhibisi pembentukan schizont pada 3,0 nanomol. Dengan macro in-vitro test dialami banyak kegagalan (57%) dan kemungkinan-kemungkinan sebab kegagalan tersebut dibicarakan. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa Kecamatan Nimboran, suatu daerah yang terpilih untuk menjadi daerah transmigrasi, merupakan fokus resistensi P. falciparum terhadap chloroquine.