AN UNKNOWN TOXIC (OR ANTI-NUTRITIVE) SUBSTANCE IN THE SAGA-BEAN
Main Authors: | Nio, Oey Kam, Hong, Lie Goan, Herlinda, J., Sihombing, G. Nainggolan, Aminah, Risnawati, Sumardi, Sumardi |
---|---|
Other Authors: | BADAN LITBANGKES KEMENKES |
Format: | application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/323 |
Daftar Isi:
- Biji saga (Adenanthera pavonina Linn), tergolong Leguminosae, dilaporkan dimakan oleh segolongan penduduk antara lain di daerah Pati (Jawa Tengah), sebagai makanan selingan "snack ". Penelitian menunjukkan bahwa kadar protein dan kwalita* protein biji saga terkupas hampir sama dengan protein biji kedelai. Kulit luar dan dalam biji saga merupakan kira-kira 55 % dari berat kotor, berbeda dengan kacang kedelai dengan angka antara 20 - 25 %. Percobaan dengan anak tikus putih muda yang diberikan makanan mengandung biji saga menunjukkan adanya suatu "toxic factor". Berbeda dengan "toxic factor" yang juga ada pada kacang-kacangan lain, seperti kacang kedelai, "toxic factor" biji saga tidak dapat dihilangkan dengan perebusan dalam air selama l'/> jam. Keterangan lebih banyak mengenai sifat toxin ini belum diperoleh. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan cara sederhana untuk menghilangkan zat toksik tersebut bila biji saga akan dipertimbangkan sebagai makanan manusia di pedesaan.