PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS X-B SMA MA’ARIF PANDAAN-PASURUAN TAHUN AJARAN 2008/2009

Main Author: Sari, Erma Andhika
Other Authors: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Artikulasi , 2013
Online Access: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jib/article/view/1262
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jib/article/view/1262/1350
Daftar Isi:
  • SMA Ma’arif Pandaan PasuruanAbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi kemampuan berbicara siswa kelas X-B SMAMa’arif Pandaan-Pasuruan yang masih rendah. Hasil observasi di SMA Ma’arif Pandaan-Pasuruanmenunjukkan bahwa siswa kelas X-B memiliki kemampuan berbicara yang kurang maksimal,penyebabnya antara lain teknik pembelajaran yang diterapkan guru membosankan bagi siswa, olehsebab itu perlu menerapkan model TGT. Permasalahanya adalah bagaimana pelaksanaanpembelajaran dengan model TGT untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas X-BSMA Ma’arif Pandaan-Pasuruan. Penelitian ini bertujuan menerapkan model TGT padakemampuan berbicara siswa.Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.Rancangan yang diterapkan adalah tindakan kelas dengan model TGT. Penelitian ini dilakukan dikelas X-B SMA Ma’arif Pandaan-Pasuruan, sedangkan subyek penelitian ini adalah siswa kelasX-B SMA Ma’arif Pandaan sebanyak 40 siswa dan guru Bahasa dan Sastra Indonesia. Datapenelitian ini berupa perilaku guru dan siswa dalam proses pembelajaran berbicara denganmenggunakan model TGT dan peningkatan kemampuan berbicara. Data tersebut diperoleh denganteknik pengamatan, teknik wawancara, catatan lapangan, dokumen, teknik tugas dan tes. Penelitibertindak sebagai pengamat dan instrumen, di samping itu digunakan instrumen pembantu berupapanduan observasi, kamera digital, rubrik penilaian dan panduan penilaian kegiatan siswa selamapembelajaran berbicara berlangsung, dan soal-soal tugas dan tes. Data yang terkumpul dianalisisdengan metode kualitatif dan kuantitatif. Adapun teknis analisis yang digunakan adalah reduksi,penyajian data, dan penarikan simpulan. Peneliti bertindak sebagai pengamat dan penilai kegiatansiswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Guru Bahasa dan Sastra Indonesiabertugas sebagai pengajar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa sebelum tindakan 59.37 %,siklus I persentase 61.72 %, siklus II persentase 80 %. Dengan demikian, pembelajaran denganmenggunakan model TGT dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa .Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif, Model TGT, dan Berbicara