Daftar Isi:
  • Cedera bola mata terbuka merupakan kegawatdaruratan pada bedah mata dan memerlukan intervensi segera. Faktor risiko pasien geriatri dengan hipertensi tidak terkontrol pada kasus trauma terbuka bola mata dengan ancaman kebutaan menjadikan tantangan tersendiri dalam penatalaksanaan anestesi. Seorang laki-laki berusia 71 tahun dengan komorbid hipertensi yang tidak terkontrol datang ke IGD Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo dengan cedera bola mata terbuka akibat terkena serpihan kerikil. Pasien dilakukan pembedahan eksplorasi mata emergensi, memakai teknik anestesi blokade peribulbar dengan sedasi ringan. Penyuntikan peribulbar dilakukan pada inferotemporal dan kantus medius dengan campuran levobupivakain 0,5% dan lidokain 2%. Hemodinamik intraoperatif stabil dan skala nyeri pascaoperatif skala nyeri yang minimal. Anestesi blokade peribulbar dengan sedasi dapat menjadi pilihan untuk prosedur trauma mata terbuka pada pasien geriatri dengan penyakit penyerta hipertensi.Peribulbar Blockade in Geriatrics with Uncontrolled Hypertension with Open Eyeball Injury An open eye injury is an emergency in ophthalmic surgery and requires immediate intervention. In cases of open eye trauma with the threat of blindness, risk factors for geriatric patients with uncontrolled hypertension make it a challenge in managing anesthesia. A 71-year-old man with comorbid uncontrolled hypertension came to the ER at the National Eye Center of Cicendo Eye Hospital with an open eye injury due to being hit by gravel debris. The patient underwent emergency eye exploratory surgery with peribulbar block anesthesia technique with light sedation. Peribulbar block injection approach is inferotemporal and medial canthus using a 50:50 mixture of 0.5% levobupivacaine and 2% lidocaine. Intraoperative hemodynamics were stable and with a minimal postoperative pain scale. Peribulbar block anesthesia with sedation may be an option for open eye trauma procedures in geriatric patients with comorbid hypertension.
  • Cedera bola mata terbuka merupakan kegawatdaruratan pada bedah mata dan memerlukan intervensi segera. Faktor risiko pasien geriatri dengan hipertensi tidak terkontrol pada kasus trauma terbuka bola mata dengan ancaman kebutaan menjadikan tantangan tersendiri dalam penatalaksanaan anestesi. Seorang laki-laki berusia 71 tahun dengan komorbid hipertensi yang tidak terkontrol datang ke IGD Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo dengan cedera bola mata terbuka akibat terkena serpihan kerikil . Pasien dilakukan pembedahan eksplorasi mata emergensi, dengan teknik anestesi blokade peribulbar dengan sedasi ringan. Penyuntikan peribulbar dilakukan pada inferotemporal dan kantus medius dengan campuran levobupivakain 0,5% dan lidokain 2%. Hemodinamik intraoperatif stabil dan skala nyeri pascaoperatif skala nyeri yang minimal. Anestesi blokade peribulbar dengan sedasi dapat menjadi pilihan untuk prosedur trauma mata terbuka pada pasien geriatri dengan penyakit penyerta hipertensi.