Perbandingan Efektivitas antara Ketamin Kumur dan Lidokain Spray untuk Mengurangi Nyeri Tenggorok, Batuk, dan Serak Pascaekstubasi
Main Authors: | Purwoko, Purwoko, Thamrin, Muhammad Husni, Hananto, Wahyu |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/jap/article/view/2464 https://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/jap/article/view/2464/pdf |
Daftar Isi:
- Nyeri tenggorok adalah komplikasi yang sering dikeluhkan pasien setelah penggunaan pipa endotrakeal pada tindakan anestesi umum. Kejadian nyeri tenggorok dapat dikurangi dengan pemberian agen analgetik. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan efektivitas antara ketamin kumur dan lidokain spray untuk mengurangi nyeri tenggorok pascaekstubasi. Penelitian dilakukan di Instalasi Bedah Pusat dan kamar rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dimulai pada bulan Februari–Maret 2018. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan double blind randomized control trial pada pasien yang dilakukan anestesi umum dan dipasang pipa endotrakea. Uji Mann Whitney U digunakan untuk mengolah data. Kelompok penelitian dibagi menjadi dua, yaitu kelompok ketamin kumur (I) dan lidokain spray (II). Ketamin kumur lebih efektif mengurangi nyeri tenggorokan, batuk, dan suara serak dibanding dengan lidokain spray mulai 1 jam pascaoperasi dan 6 jam pascaoperasi (p<0,05), sedangkan pada 24 jam pascaoperasi lidokain spray memiliki efektivitas yang hampir sama dengan ketamin kumur.A Comparative Study on Effectiveness of Ketamine Gargle and Lidocaine Spray for Reducing Sore Throat, Cough, and Hoarseness Post-ExtubationShore throat is a common complication of endotracheal tube placement under general anesthesia. Administering analgesic agents can reduce the incidence of shore throat. The study aimed to determine the difference in effectiveness between ketamine gargle and lidocaine spray to reduce post-extubation sore throat. The study was conducted at the Central Surgical Installation and Inpatient wards of Dr. Moewardi General Hospital Surakarta in February–March 2018. This experimental study used a double-blind, randomized control trial in patients undergoing general anesthesia with endotracheal tube placement. The Mann-Whitney U test was used to process the data. The research group was divided into ketamine gargle (I) and lidocaine spray (II). Ketamine gargle was more effective in reducing sore throat, cough, and hoarseness than lidocaine spray starting 1 hour postoperatively and 6 hours postoperatively (p<0.05). In contrast, at 24 hours, postoperative lidocaine spray was nearly as effective as ketamine gargle.
- Nyeri tenggorok adalah komplikasi yang sering dikeluhkan pasien setelah penggunaan pipa endotrakeal pada tindakan anestesi umum. Kejadian nyeri tenggorok dapat dikurangi dengan pemberian agen analgetik. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan efektivitas ketamine kumur dengan lidokain spray untuk mengurangi nyeri tenggorok paska ekstubasi. Penelitian dilakukan di Instalasi Bedah Pusat dan kamar rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dimulai pada bulan Februari-Maret 2018. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan double blind randomized control trial pada pasien yang dilakukan anestesi umum dan dipasang pipa endotrakea. Uji Mann Whitney U digunakan untuk mengolah data. Kelompok penelitian dibagi menjadi dua yaitu kelompok Ketamin kumur (I), dan Lidokain spray (II). Didapatkan perbedaan efektivitas penggunaaan ketamine kumur dan lidokain spray untuk mengurangi nyeri tenggorokan, kejadian batuk, dan suara serak pada 1 jam, 6 jam dan 24 jam paska anestesi umum dengan intubasi endotrakea (p<0,05). Terdapat perbedaan efektivitas ketamine kumur dengan lidokain spray dalam mengurangi nyeri tenggorokan, batuk, dan suara serak mulai pada satu jam sampai 24 jam setelah intubasi endotrakea pada anestesi umum.