PENGARUH SHIFT KERJA TERHADAP KELELAHAN KARYAWAN DENGAN METODE BOURDON WIERSMA DAN 30 ITEMS OF RATING SCALE
Main Authors: | Susetyo, Joko, Oesman, Titin Isna, Sudharman, Sigit Tri |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
, 2012
|
Online Access: |
https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/jurtek/article/view/954 https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/jurtek/article/view/954/765 |
Daftar Isi:
- Perkembangan teknologi mendorong manusia mengerahkan segenap potensi untuk mengembangkan diri dan memanfaatkan fasilitas serta sumber daya yang ada. Manusia bisa mencukupi kebutuhan hidup baik secara fisik maupun secara psikis dengan bekerja. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang ingin dicapai dan berharap aktivitas kerja yang dilakukan akan merubah suatu keadaan yang lebih memuaskan dari sebelumnya. Kerja shift merupakan pilihan dalam cara pengorganisasian kerja yang tercipta karena adanya keinginan untuk memaksimalkan produktivitas kerja sebagai pemenuhan tuntutan customer. Penelitian ini menganalisis tingkat kelelahan umum antara shift pagi dan shift siang. Dalam hal ini digunakan metode Bourdon Wiersma dan kuesioner 30 items of rating scale. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil rerata skor kelelahan subjektif untuk shift pagi 3,8 (tingkat kelelahan 1 dan klasifikasi kelelahan rendah), untuk shift siang 6,5 (tingkat kelelahan 2 dan klasifikasi kelelahan sedang), hasil rerata skor kelelahan objektif untuk kecepatan sebelum bekerja 8,40 (Nilai 9, WS 14) termasuk golongan B (baik) dan sesudah bekerja 8,20 (Nilai 9, WS 14) termasuk golongan B (baik), untuk konstansi sebelum bekerja 2,66 (Nilai 8,5, WS 13) termasuk golongan CB (cukup baik) sesudah bekerja 2,25 (Nilai 8,5, WS 13) termasuk golongan CB (cukup baik), dan ketelitian sebelum bekerja 3,375 (Nilai 8,5, WS 13) termasuk golongan CB (cukup baik) sesudah bekerja 5,75 (Nilai 7,5, WS 11) termasuk golongan c (cukup).