OPTIMASI PROSES EKSTRAKSI MINYAK KACANG TANAH DENGAN PELARUT N-HEKSANA

Main Author: Andaka, Ganjar
Format: Article info application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta , 2009
Online Access: https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/jurtek/article/view/814
https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/jurtek/article/view/814/636
Daftar Isi:
  • Minyak merupakan campuran ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang yang sering disebut trigliserida. Trigliserida terbentuk dari asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Minyak kacang tanah mengandung 76 – 82% asam lemak tak jenuh yang terdiri dari 40 – 45% asam oleat dan 30 – 45% asam linoleat. Asam lemak jenuh sebagian besar terdiri dari asam palmitat, sedangkan kadar asam miristat sekitar 5%. Kandungan minyak yang terdapat di dalam kacang tanah cukup tinggi yaitu berkisar antara 40 – 50%. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kondisi optimum volume pelarut dan suhu ekstraksi terhadap persentase minyak terambil. Variabel volume pelarut dilakukan dengan memvariasikan volume pelarut antara 80 – 120 mL, sedangkan variabel suhu ekstraksi dilakukan dengan memvariasikan suhu ekstraksi antara 35 – 60oC. Hasil ekstraksi kemudian disaring dan filtratnya didistilasi pada suhu 69oC untuk memisahkan minyak dari pelarutnya. Persentase minyak yang terambil dapat dihitung dari perbandingan berat minyak yang diperoleh terhadap berat bahan baku. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi optimum volume pelarut tercapai pada volume pelarut 120 mL untuk 40 g kacang tanah, sedangkan kondisi optimum suhu ekstraksi tercapai pada suhu 55oC dengan persentase minyak terambil 33,47% untuk masing-masing variabel.   Kata kunci: Ekstraksi; Minyak kacang tanah; n-Heksana