Faktor-faktor yang Memengaruhi Persepsi Petani Beras Hitam Lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta
Main Authors: | Putri, Yanis Rahmasari, Ismoyowati, Dyah, Jumeri, Jumeri |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/42346 https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/42346/34314 https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/downloadSuppFile/42346/6789 https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/downloadSuppFile/42346/6790 https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/downloadSuppFile/42346/6791 https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/downloadSuppFile/42346/6792 https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/downloadSuppFile/42346/6793 https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/downloadSuppFile/42346/6794 https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/downloadSuppFile/42346/6795 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani DIY terhadap beras hitam lokal, faktor-faktor yang memengaruhinya, serta mengetahui willingness to accept (WTA) petani. Persepsi petani terhadap beras hitam lokal beserta faktor-faktor yang memengaruhi serta WTA dapat menjadi rujukan untuk penyusunan strategi pemasaran. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik purposive dan snowball sampling melalui pemberian kuesioner dan wawancara kepada petani beras hitam di Kabupaten Sleman, Bantul, dan Gunungkidul. Dari hasil analisis data, diketahui bahwa dari aspek biaya produksi, risiko kegagalan, kebutuhan air dan nutrisi, keberlanjutan produksi, kemudahan pemeliharaan, dan umur tanaman beras hitam sama saja dengan varietas beras lain. Sedangkan dari aspek produktivitas beras hitam lebih rendah dibanding dengan varietas beras lainnya. Faktor yang paling memengaruhi persepsi petani adalah faktor harga dengan nilai eigenvalue 3,616, kemudian faktor distribusi (1,669), faktor sosialisasi (1,422), faktor biaya produksi (1,212) serta faktor keunggulan produk (1,060). Dari perhitungan WTA, harga minimum yang petani bersedia terima adalah Rp19.800,00.