Beberapa Sifat Anti-Tripsin Biji Kecipir
Main Author: | Noor, Zuheid |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
, 2017
|
Online Access: |
https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/19233 https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/19233/12471 |
Daftar Isi:
- Untuk mempelajari sifat anti-tripsin kecipir. khususnya sifat inaktivasi pada beberapa pH, biji kecipir utuh direndam pada berbagai kombinasi kondisi pH(3. 5, dan 9), suhu (suhu kamar dan 60°C), dan lama perendaman (4.8. dan 24 jam) Setelah perendaman. ditiriskan. dan air rendaman ditampung. Hasil pengukuran aktivitas anti-tripsin pada biji dan air rendaman menunjukkan bahwa perendaman pH 3 suhu kamar meningkatkan akitvitas anti-tripsin dan 64,00 unit/mg menjadi 94,10; 72,28 dan 82,29 unit/mg berturut-turut pada lama perendaman 4, 8 dan 24. Pemanasan 60°C sedikit menurunkan akiivitas antitripsin; penurunan aktivitas semakin besar dengan semakin lama waktu perendaman. Perendaman pH 5 pada semua. kombinasi perlakuan mengakibatkan inaktivitasi total aktivitas anti-tripsin, sedang perendaman pH 9 tidak menghasilkan inaktivasi sebagaimana diharapkan, menunjukkan bahwa anti-tripsin biji kecipir tahan terhadap perlakuan pH 9. Perembesan anti.tripsin kedatam air rendaman sedikit membantu penurunan aktivitas anti-tripsin dalam biji kecipir. Uji biologikal menggunakan tikus putih rremperkuat basil pengamatan percobaan inaktivastianti-tripsin kecipir ditinjau dari penurunan berat tikus, namun tidak diamati adanya kelainan pada pankreasnya, tetapi teramati adanya penurunan berat hati oleh sebab yang belum diketahui.