Pengaruh Penggunaan Benih Bersertifikat Terhadap Produksi dan Efisiensi Teknis Usahatani Kentang di Kecamatan Pangalengan

Main Authors: Nugraheni, Santi Sulistya, Tinaprilla, Netti, Rachmina, Dwi
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Departmen of Agribusiness, Economics and Management Faculty, Bogor Agricultural University , 2022
Subjects:
Online Access: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jagbi/article/view/42181
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jagbi/article/view/42181/24589
Daftar Isi:
  • The average food consumption for potato commodities in Indonesia is 2.20 kg/capita/year, an increase of 9% from 2013. The need for potato consumption will increase as Indonesia's population increases. The growth rate of potato production is lower than that of potato consumption; therefore, it is necessary to increase potato productivity. The productivity level of potatoes in Indonesia is still low and fluctuates, with an average potato productivity of 18.23 tons/hectare. Increasing potato productivity can be done by increasing technical production efficiency or using certified seeds. The purpose of this study is to analyze the effect of using certified seed on the production and technical efficiency of potato farming in the Pangalengan district as one of the potato production centers in Bandung Regency. The technical efficiency analysis of the potato crop was performed using the Cobb-Douglas Stochastic Frontier Analysis production function with a total of 70 potato farmers as respondents, with details that 30 persons are using certified potato seed and 40 persons are using not certified potato seed. The results indicate that using certified potato seed has increased potato production. Overall, the average technical efficiency of potato production in the Pangalengan district is 70.10%, which means efforts to improve efficiency are still required. There is no significant difference in technical efficiency between potato farms using certified seed and not certified seed which means using certified potato seed has yet to be able to increase the technical efficiency of potato farms. One of the factors that significantly affect technical efficiency is land ownership status.
  • Rata-rata konsumsi pangan komoditas kentang di Indonesia sebanyak 2.20 kg/kapita/th dan meningkat rata-rata sebesar 9% dari tahun 2013. Tingkat konsumsi kentang Indonesia masih dibawah negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Peningkatan laju konsumsi kentang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan produksi kentang di Indonesia. Peningkatan produksi kentang dapat dilakukan melalui peningkatan produktivitasnya. Tingkat produktivitas kentang di Indonesia masih tergolong rendah dan berfluktuatif dengan rata-rata produktivitas kentang sebesar 18,23 ton/hektar. Tingkat produktivitas tersebut masih dibawah beberapa negara produsen utama kentang di dunia. Peningkatan produktivitas kentang dapat dilakukan dengan peningkatan efisiensi teknis produksi atau penggunaan benih bersertifikat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penggunaan benih kentang bersertifikat terhadap produksi dan efisiensi teknis usahatani kentang di Kecamatan Pangalengan sebagai salah satu sentra produksi kentang di Kabupaten Bandung. Analisis efisiensi teknis usahatani kentang menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas Stochastic Frontier Analysis. Total responden pada penelitian ini sebanyak 70 orang petani kentang, dengan rincian 30 orang menggunakan benih kentang bersertifikat dan 40 orang menggunakan benih kentang non sertifikat.  Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan benih kentang bersertifikat dapat meningkatkan produksi kentang. Secara keseluruhan tingkat efisiensi teknis usahatani kentang di Kecamatan Pangalengan rata-rata 70,10%, artinya upaya peningkatan efisiensi masih diperlukan. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai efisiensi teknis usahatani kentang dengan benih bersertifikat dan non sertifikat artinya penggunaan benih bersertifikat belum mampu meningkatkan nilai efisiensi teknis usahatani kentang. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi teknis yaitu status kepemilikan lahan.