Pengaruh Kemitraan terhadap Efisiensi dan Risiko Usahatani Bawang Merah di Provinsi Jawa Tengah
Main Authors: | Yuliastri, Deda Annasia, Fariyanti, Anna , Tinaprilla, Netti |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Departmen of Agribusiness, Economics and Management Faculty, Bogor Agricultural University
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jagbi/article/view/32514 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jagbi/article/view/32514/23617 |
Daftar Isi:
- Produktivitas bawang merah di Jawa Tengah sebagai sentra produksi menunjukkan tren yang semakin menurun selama tahun 2013-2018. Salah satu cara meningkatkan produktivitas yaitu melalui efisiensi teknis. Namun dalam upaya peningkatan produktivitas, maka peluang terkena risiko juga akan semakin tinggi. Sehingga dibutuhkan kemitraan. Tujuan dari penelitian ini melihat pengaruh kemitraan terhadap efisiensi tekns dan persepsi risiko antara petani mitra dengan petani non mitra. Data sekunder digunakan dalam penelitian ini. Jumlah sampel penelitian sebanyak 1.508 (10 petani mitra dan 1.498 petani non mitra) petani bawang merah di Jawa Tengah. Data dianalisis menggunakan metode stokastik frontier, dan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan kemitraan berpengaruh menurunkan efisiensi. Sementra itu tidak ada perbedaan pada kedua petani dalam persepsi terhadap risiko serangan hama dan penyakit, namun pada risiko perubahan iklim/cuaca petani mitra menganggap lebih besar dampakya terhadap penurunan produksi dibandingkan petani yang tidak bermitra. Upaya pengelolaan baik pada petani mitra maupun non mitra terhadap serangan hama dan penyakit tumbuhan tidak ada perbedaan dimana pengelolaan secara kimiawi lebih banyak dipilih.
- Productivity of shallot in central Java as an area production center has a declining trend from 2013-to 2018. One way to increase productivity is through technical efficiency. However, to increase productivity, the probability of production risk will also be higher. Contract farming is one way to increase productivity and overcome production risks in shallot farming. The objectives of this study were to analyze the effect of contract farming on technical efficiency and perception of risks production between contract and non-contract farmers. Secondary data was used in this study. The research sample consisted of 1.508 (10 contract farmers and 1.498 non-contract farmers) shallot farmers in Central Java. The data were analyzed using the stochastic frontier method to see technical efficiency, and the Likert scale to see farmers' perceptions of production risk. The analysis shows that contract farming affected decreasing efficiency. Meanwhile, there is no difference between both farmers in perceptions of the risk of pest and disease attacks. Meanwhile, contract farmers’ perception of the risk of climate change was greater in decreasing production than non-contract farmers. Management efforts by both contract and non-contract farmers to overcome pests and plant diseases are no different. They both prefer chemical methods to overcome pest and disease plant attacks.