Pengembangan Bank Sampah Sebagai Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah (Studi Pada Koperasi Bank Sampah Malang)

Main Author: Bachtiar, Hadhan; Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
Format: application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya , 2014
Online Access: http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/753
Daftar Isi:
  • Abstract: The Development Of Waste Bank As The Form Of Society Participation In Processing Waste (Study On Waste Bank Cooperation In Malang). It is descriptive study with qualitative approach and is limited by two focus researches; they are (1) the development of “Waste Bank” in Malang, includes: Policy product as policy umbrella, socialization and communication and institutions, sources support, BSM development, the implementation of Waste Bank Program (SOP). (2) Participation of society in Malang in the development of “Waste Bank”, includes: the form of society participation, condition/level of participation. (3) Factors that becomes constraints and supporting in developing “Waste Bank” as the form of society participation in Malang, includes: supporting factor, constraints factor. In the effort to develop Waste Bank of Malang (BSM), there is necessarily needed society participations that waste processing program can run based on 3R principles. As mandated in Regulation of Environment Ministry 13 of 2012 on the Guidance of Implementing Reduce, Reuse and Recycle (3R) By Waste Bank. Society participation by obligation of sorting household garbage in organic and inorganic conducted by the society. There are supporting and inhibiting factors in developing Waste Bank of Malang; they are Regional Government role as the endorser of implementing Waste Bank Program also awareness of society in Malang has been formed because basically the waste processing through Waste Bank gives positive effects of such aspects like stated in the first point. Meanwhile for inhibiting factor, there are points; they are: a. low-level awareness of society, b. the number of Waste Bank that need budgets that need fixed budget annually from government, c. low waste value, d. stands competition. Keywords: Waste Bank, society participation Abstrak: Pengembangan Bank Sampah Sebagai Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah (Studi Pada Koperasi Bank Sampah Malang). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan dibatasi oleh dua fokus penelitian yaitu (1) Pengembangan “Bank Sampah” di Kota Malang, meliputi: Produk Kebijakan Sebagai Payung Kebijakan, Sosialisasi dan Komunikasi dan Kelembagaan, Dukungan Sumberdaya, Pengembangan BSM, Pelaksanaan Program Bank Sampah (SOP). (2) Partisipasi masyarakat di Kota Malang dalam pengembangan “Bank sampah”, meliputi: Bentuk partisipasi masyarakat, Kondisi/tingkat partisipasi. (3) Faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam pengembangan “Bank Sampah” sebagai bentuk partisipasi masyarakat di Kota Malang, meliputi: Faktor pendukung, Faktor penghambat. Dalam upaya untuk pengembangan Bank Sampah Malang (BSM) sangat membutuhkan pastisipasi dari masyarakat agar program pengolahan sampah dapat berjalan berdasarkan prinsip 3R. Seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Lingkunan Hidup No. 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle (3R) Melalui Bank Sampah. Partisipasi yang diberikan masyarakat berupa kewajiban melakukan pemilahan sampah rumah tangga berupa organik maupun anorganik yang dilaksanakan oleh masyarakat sendiri. Terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pengembangan Bank Sampah Malang adalah peran Pemerintah Daerah sebagai Pendukung pelaksanaan Program Bank Sampah serta kesadaran sebagian Masyarakat Kota Malang sudah terbentuk karena pada dasarnya kegiatan pengelolaan sampah melalui Bank Sampah memberikan berbagai dampak positif berbagai aspek seperti yang di sebutkan pada poin pertama. Sedangkan untuk faktor penghambat ada beberapa poin antara lain adalah: a. kesadaran sebagian masyarakat yang masih rendah, b. banyaknya kegiatan Bank Sampah yang membutuhkan anggaran, sehingga membutuhkan anggaran tetap setiap tahun dari Pemerintah, c. nilai sampah yang rendah, d. persaingan antar lapak. Kata kunci: Bank Sampah, partisipasi masyarakat