INDUSTRIALISASI PERTAMBAKKAN KABUPATEN SIDOARJO SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAKMURAN MASYARAKAT

Main Authors: Perbanas, Supriyati; Fakultas Ekonomi, STIE Perbanas Surabaya, Perbanas, Aniek; Fakultas Ekonomi, STIE Perbanas Surabaya, Perbanas, Meliza; Fakultas Ekonomi, STIE Perbanas Surabaya
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat , 2017
Online Access: http://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jpm17/article/view/1073
http://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jpm17/article/view/1073/954
Daftar Isi:
  • Kabupaten Sidoarjo sejak tahun 2012 telah menetapkan kecamatan Candi, Jabon dan Sedati sebagai kawasan minapolitan. Kawasan minapolitan ini diharapkan akan menjadi kawasan industrialisasi pertambakkan yang akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Kawasan minapolitan diarahkan pada perubahan teknologi budidaya tambak, penciptaan jiwa kewirausahaan dan komersialisasi industri pertambakkan. Kegiatan ipteks bagi wilayah yang telah dilaksanakan selama tiga tahun ini bertujuan untuk mendukung dan melakukan pendampingan terwujudnya kawasan minapolitan di Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan yang dilakukan berupa diskusi, pelatihan dan pendampingan kepada kelompok tani tambak yang ada di desa Kedung Peluk dan Gebang Kecamatan Candi Sidoarjo. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa pertama teknologi budidaya organik sangat tepat untuk kondisi lahan pertambakkan di wilayah itu khususnya setelah adanya lumpur lapindo. Kedua, munculnya wirausaha baru melalui kelompok bandeng badjuri yang dititikberatkan pada pengolahan hasil tambak mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Ketiga, guna menunjang upaya mewujudkan minapolitan tersebut perlu didukung dengan peningkatan jejaring bersama pihak ketiga, dukungan infrastruktur pemerintah daerah, dukungan pihak akademisi. Kawasan minapolitan ini harus diwujudkan melalui kegiatan perancangan, sosialisasi, publikasi dan evaluasi yang berkesinambungan.Keyword: Minapolitan, Budidaya, Kewirausahaan, Komersialisasi.