PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI BERAS (Studi Kasus Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan)
Main Authors: | L. Ebenezer S, Donny, Supriana, Tavi, Salmiah, Salmiah |
---|---|
Format: | Article info application/zip eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS
, 2018
|
Online Access: |
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/ceress/article/view/17402 https://jurnal.usu.ac.id/index.php/ceress/article/view/17402/7347 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik sosial ekonomi konsumen beras berdasarkan tingkat pendapatan, untuk menganalisis proses pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen dalam mengkonsumsi beras serta untuk menganalisis pengaruh karakteristik sosial ekonomi konsumen terhadap jumlah konsumsi beras. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive. Metode penentuan responden yang digunakan adalah non probability sampling, kombinasi antara accidental sampling dan purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif statistik dan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan : Terdapat beberapa perbedaan karakteristik sosial ekonomi konsumen beras meliputi jumlah anggota keluarga, umur, pekerjaan, pendidikan, dan kondisi kesehatan yang dilihat berdasarkan tingkat pendapatan. Hal ini mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengkonsumsi beras. Perbedaan dalam proses pengambilan keputusan terlihat dari alasan utama dalam mengkonsumsi beras, frekuensi konsumsi, sumber informasi produk, atribut-atribut beras yang paling dipertimbangkan, cara memutuskan pembelian, jenis/varietas beras, pengambil keputusan, lokasi pembelian, frekuensi dan ukuran pembelian, serta tindakan terhadap keluhan. Responden dengan pendapatan > Rp 15.000.000 lebih mempertimbangkan kualitas, ketersediaan, pelayanan, dan kenyamanan di tempat pembelian, pendapatan > Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 dan pendapatan > Rp 6.000.000 – Rp 10.000.000 lebih mempertimbangkan kualitas yang sesuai dengan harga, ketersediaan, informasi dan lokasi pembelian, sedangkan pendapatan Rp 2.500.000 – Rp 6.000.000 dan pendapatan < Rp 2.500.000 lebih mempertimbangkan keterjangkauan harga. Variabel bebas karakteristik sosial ekonomi konsumen yaitu pendapatan, umur responden, jumlah anggota keluarga dan kondisi kesehatan secara serempak berpengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi beras dan secara parsial hanya variabel jumlah anggota keluarga dan kondisi kesehatan yang berpengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi beras. Kata Kunci: karakteristik sosial ekonomi, konsumen, jumlah konsumsi beras, pendapatan RT, beras.