ANALISIS KOMPARASI USAHATANI ANTARA POLA TANAM TUMPANG SARI TANAMAN KOPI DAN KUBIS DENGAN KOPI MONOKULTUR DAN KUBIS MONOKULTUR (Studi Kasus: Desa Ajijahe, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)
Main Authors: | Gunawan Pelawi, Yahya, Ginting, Rahmanta, Chalil, Diana |
---|---|
Format: | Article info application/zip eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS
, 2018
|
Online Access: |
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/ceress/article/view/17386 https://jurnal.usu.ac.id/index.php/ceress/article/view/17386/7334 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Yahya Gunawan Pelawi (090304125) dengan judul skripsi “Analisis Komparasi Usahatani Antar Pola Tanam Tumpang Sari Tanaman Kopi dan Kubis Dengan Kopi Monokultur dan Kubis Monokultur (Studi Kasus : Desa Ajijahe, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)”. Dibimbing oleh Bapak Dr. Ir. Rahmanta Ginting, M.Si selaku ketua komisi pembimbing dan Ibu Ir. Diana Chalil, M.Si, PhD selaku anggota komisi pembimbing. Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pola tanam tumpang sari dan monokultur di Desa Ajijahe, untuk menganalisis perbandingan biaya, penerimaan dan pendapatan bersih pola tanam tumpang sari dan monokultur di Desa Ajijahe, untuk menganalisis perbandingan kelayakan usahatani pola tanam tumpang sari dengan pola monokultur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode R/C ratio. Hasil dari penelitian diperoleh kesimpulan pelaksanaan pola tanam tumpang sari tanaman kubis dilakukan pada saat panen kecil dan masa agak kering tanaman kopi, yaitu pada bulan Januari dan Juni. Biaya produksi pola tumpang sari kopi-kubis lebih besar dibandingkan biaya produksi pola kopi monokultur dan kubis monokultur. Penerimaan yang diterima pada pola tumpangsari kopi-kubis lebih besar dibandingkan total penerimaan pola kopi monokultur dan kubis monokultur. Pendapatan bersih pada pola kopi monokultur lebih besar dibandingkan dengan pendapatan bersih pada pola tumpangsari kopi-kubis dan kubis monokultur. Nilai R/C ratio pada tumpangsari kopi-kubis adalah 2.05, R/C ratio kopi monokultur adalah 2,45, dan R/C ratio kubis monokultur adalah 2,08. Setiap jenis usahatani memiliki nilai ≥ 1, artinya setiap usahatani tersebut layak untuk diusahakan dan dikembangkan. Usahatani kopi monokultur merupakan jenis usahatani yang paling layak untuk diusahakan dan dikembangkan karena memiliki R/C ratio yang paling tinggi. Kata kunci : usahatani, tumpang sari, monokultur, R/C ratio