Penghambatan Degranulasi Mastosit Tersensitisasi Aktif oleh Curcuma Mangga Val. & Zijp Pada Mencit Secara In Vitro
Main Authors: | Alvianty, Fany; Universitas Sumatera Utara, Mukhtar*, Rasmadin; Universitas Sumatera Utara, Marianne, Marianne; Universitas Sumatera Utara |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology
, 2012
|
Online Access: |
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jpp/article/view/1966 https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jpp/article/view/1966/1073 https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jpp/article/downloadSuppFile/1966/304 |
Daftar Isi:
- Background: Mastocyte widely recognized as critical effector cell in immune response is responsible for the occurrence of allergic reaction mediated by Imunoglobulin E (IgE). Mango ginger is a plant that the rhizome has an activity as antiallergy. Objective: To evaluate the effect of C. mangga rhizome ethanolic extract on the inhibition of active sensitized mastocyte degranulation of male mice in vitro. Methods: The inhibitory effect of mastocyte degranulation by Curcuma mangga was determined by calculating the number of mast cell which was not degranulated, derived from mice intraperitoneal fluid that were isolated, using hemocytometer. Before the test was taken, cell viability test had carried out to evaluate the citotoxicity of plant extract toward mastocytes. Results: The result showed that the ability of C. mangga dose 400 μg/ml showed percent of mast cell degranulation was smaller (30.18%) than C. mangga dose 200 μg/ml (42.76%), dose 100 μg/ml (55.76%), dose 50 μg/ml (75.85%), and dose 25 μg/ml (84.74%). It showed a relationship between dose excalation and percent of mastocyte degranulation that the increasing in dose will decrease the degranulation of mastocyte. Conclusion: C. mangga ethanolic extract can be used as antiallergic associated to the effect in decrease degranulation of active sensitized mastocyte. Keywords: degranulation, mastocyte, in vitro, Curcuma mangga Val. &Zijp ABSTRAK Latar belakang: Mastosit secara luas dianggap sebagai sel efektor penting dalam respon imun yang bertanggung jawab atas terjadinya reaksi alergi yang dimediasi oleh Imunoglobulin E (IgE). Curcuma mangga (temu mangga) merupakan salah satu tumbuhan yang rimpangnya diduga memiliki aktivitas sebagai antialergi. Tujuan: Untuk melihat pengaruh ekstrak etanol rimpang temu mangga terhadap penghambatan degranulasi mastosit yang tersensitisasi aktif pada mencit jantan secara in vitro. Metode: Efek penghambatan degranulasi mastosit oleh Curcuma mangga ditentukan dengan menghitung jumlah mastosit yang tidak terdegranulasi, yang berasal dari cairan intraperitoneal mencit yang diisolasi, menggunakan alat hemositometer. Sebelum dilakukan pengujian penghambatan degranulasi mastosit oleh C. mangga, dilakukan uji ketahanan sel (viability) untuk mengevaluasi sitotoksisitas ekstrak tanaman terhadap mastosit. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan C. mangga dosis 400 μg/ml menunjukkan persen degranulasi mastosit yang lebih kecil yaitu 30,18% dibandingkan dengan C. mangga dosis 200 μg/ml (42,76%), dosis 100 μg/ml (55,76%), dosis 50 μg/ml (75,85%), 25 μg/ml (84,74%). Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara peningkatan dosis dengan persen degranulasi mastosit yaitu semakin besar peningkatan dosis maka mastosit yang terdegranulasi juga akan semakin sedikit. Kesimpulan: Ekstrak etanol C. mangga dapat digunakan sebagai anti alergi terkait dengan pengaruhnya dalam menurunkan degranulasi mastosit yang tersensitisasi aktif. Kata Kunci: degranulasi, mastosit, in vitro, Curcuma mangga Val. & Zijp