Analisis biaya penggunaan alat kontrasepsi implan dan suntik pada akseptor keluarga berencana di puskesmas
| Main Authors: | Marietta, Marthin, Nadjib, Mardiati |
|---|---|
| Other Authors: | BPPSDM Kementerian Kesehatan RI |
| Format: | Article info application/pdf Journal |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/47565 https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/47565/26063 https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/downloadSuppFile/47565/8653 https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/downloadSuppFile/47565/8654 |
Daftar Isi:
- Cost analysis of the use of implanted and injectable contraceptives in family planning acceptors at puskesmasPurpose: This paper discusses and compares the cost analysis between using implantable and injectable contraceptives on family planning acceptors in Puskesmas X. This study aims to analyze the magnitude of the cost components incurred by the puskesmas in carrying out family planning services and find out more efficient contraceptives. Method: The research is a retrospective case study of 267 acceptors of research samples taken by purposive sampling method. Results: The results showed the cost per acceptor incurred in the family planning program on injection contraception was Rp 392,004 and the cost of implantable contraception was Rp 2,504,418, - and the cost that was more efficient was injection contraception. Conclusion: There is a need to collaborate between family planning services efforts between the government and the private sector so that the acceptor's medical record data can be integrated properly so as to facilitate the scheduling of injection contraceptives every three months on time.
- Penelitian ini membahas analisis biaya penggunaan alat kontrasepsi implant dan suntik pada akseptor keluarga berencana di Puskesmas X. Penelitian ini bertujuan menganalisa besarnya komponen komponen biaya yang dikeluarkan puskesmas dalam melakukan pelayanan program keluarga Berencana dan mengteahui alat kontrasepsi yang jauh lebih efisien. Penelitian merupakan studi kasus yang bersifat retrospektif sampel penelitian sebanyak 267 aseptor yang diambil dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan biaya per akseptor yang dikeluarkan dalam program keluarga berencana pada alat kontrasepsi suntik adalah Rp 392.004 dan biaya pada alat kontrasepsi implant adalah sebesar Rp 2.504.418,- dan Biaya yang lebih efisien merupakan alat kontrasepsi suntik. Perlu dilakukan kerjasama antara upaya pelayanan KB antara pihak pemerintah dengan swasta agar data rekam medik akseptor dapat terintergrasi dengan baik sehingga memudahkan penjadwalan alat kontrasepsi suntik tiap tiga bulan tepat waktu.