Model prediksi kejadian demam berdarah dengue di kota yogyakarta bagian utara (zona musim 138) tahun 2010-2016
Main Authors: | Sulistiawan, Dedik, Lazuardi, Lutfan |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/26250 https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/26250/pdf |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Demam berdarah dengue merupakan salah satu vector borne disease yang penting dan menjadi perhatian di dunia. Insiden demam berdarah dengue meningkat secara pesat beberapa dekade terakhir di seluruh dunia. Salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki jumlah kasus DBD masih tinggi adalah Kota Yogyakarta. Sebagaimana kondisi kejadian DBD di wilayah lain, tingginya kejadian DBD di Kota Yogyakarta terkait dengan variabilitas iklim yang terjadi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kejadian demam berdarah dengue menggunakan data meteorologis berupa curah hujan, hari hujan, suhu udara, dan kelembapan, serta data surveilans berupa kasus demam berdarah dengue per bulan di Kota Yogyakarta bagian utara tahun 2010-2016.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian prediksi menggunakan pendekatan temporal. Penelitian ini mengolah data sekunder berupa time series kejadian DBD dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan variabel iklim dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mulai tahun 2010-2016. Data dianalisis secara univariat dan disajikan dalam distribusi frekuensi, analisis bivariat dilakukan menggunakan korelasi (Pearson/Spearman), dan analisis multivariat untuk mendapatkan model prediksi dilakukan menggunakan regresi Poisson, regresi binomial negatif, dan regresi generalized poisson.Hasil: Kejadian DBD di Kota Yogyakarta bagian utara (Zona Musim 138) berasosiasi dengan faktor meteorologis pada bulan yang sama hingga 3 bulan sebelumnya. Prediktor kejadian DBD adalah kejadian DBD bulan sebelumnya, curah hujan 2 bulan sebelumnya, suhu udara pada bulan yang sama, dan kelembapan bulan sebelumnya.Kesimpulan: Model prediksi terbaik kejadian DBD di Kota Yogyakarta bagian utara (Zona Musim 138) merupakan kombinasi data surveilans dan data meteorologis. Perlu dikembangkan sistem kewaspadaan ini kejadian DBD dengan basis data meteorologis dan surveilans dalam rangka pengendalian kejadian DBD di Kota Yogyakarta.Kata Kunci: Dengue, Prediksi, Data Meteorologis, Zona Musim
- Purpose: This study aims to predict the incidence of dengue hemorrhagic fever using meteorological data such as rainfall, rainy days, air temperature, humidity, and dengue hemorrhagic fever surveillance data by month in Northern Yogyakarta Municipality (Climatic Zone 138) through 2010-2016.Method: It was descriptive research used a predictive design with temporal approach. This research processed secondary data of DHF incidence from Yogyakarta Municipality Health Office and climate variable from Meteorology Climatology and Geophysics Agency (BMKG) Yogyakarta from 2010 to 2016. Data were analyzed univariat and presented in frequency distribution, bivariate analysis was performed using correlation (Pearson/Spearman), and multivariate analysis to get prediction model was done using Poisson regression, negative binomial regression, and generalized poisson regression.Results: DHF incidence in Northern Yogyakarta Municipality (Climatic Zone 138) was associated with meteorological factors in the same month up to 3 months earlier. Predictors of DHF case were dengue incidence of previous month, rainfall 2 months earlier, current temperature, and relative humidity of the previous month.Conclusion: The best prediction model of DHF incidence in Northern Yogyakarta Municipality (Climatic Zone 138) was a combination of surveillance and meteorological data. It was necessary to develop an awareness system of DHF incidence with meteorological database and surveillance in order to control the incidence of DHF in Yogyakarta Municipality