Intervensi pada perilaku bidan tentang pelaksanaan inisiasi menyusu dini dengan menggunakan layanan pesan singkat

Main Authors: Lionita, Widya, Emilia, Ova, Lestari, Trisasi
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada , 2017
Subjects:
Online Access: https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/11653
https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/11653/20480
Daftar Isi:
  • Intervention on midwife behavior about early initiation of breastfeeding practice using short message servicePurposeThis research examined the effects of an intervention by delivering short message service towards midwife behavior.MethodsThis research was a quasi-experimental study with pre and post test design using control group. A total of 64 midwives in Palembang participated until data extraction. About 18 themes of short messages were delivered through participants’ mobile phone. Data were analyzed by univariate, bivariate, and linear regression tests.ResultsResults showed that the intervention improved early breastfeeding perceptions by about 7.3% (p= 0.0308). Participants’ knowledge was increased after intervention although there was no significant mean difference between groups. Almost all participants (over 80%) practiced imperfect early breastfeeding, especially in giving information since antenatal care, short-duration, and directing baby for sucking mother’s nipple.ConclusionNot all of participants facilitated early breastfeeding in every birth because of other factors such as unsupported mother and infant’s condition. Early initiation of breastfeeding is not easily implemented by health staff. It is better that midwives could motivate mothers to breastfeed within 1 hour since antenatal care. The important keys are having high commitment and confidence which contribute to midwives’ belief for practicing every step in every birth. We concluded that this research should be continued for long-term-analysis to give more significant results.
  • Latar belakang: Angka kematian bayi dan angka kematian ibu dapat ditekan dengan memfasilitasi bayi baru lahir untuk menyusu sendiri 1 jam setelah persalinan, yang dikenal dengan istilah inisiasi menyusu dini. Namun, persentase menyusu dalam 1 jam di Provinsi Sumatera Selatan hanya mencapai 29,2% pada tahun 2010. Beberapa penelitian menemukan faktor penghambat meliputi kurangnya pemahaman dan persepsi tenaga penolong persalinan. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pemberian pesan singkat terhadap perilaku inisiasi menyusu dini pada bidan.Metode: Jenis penelitian ini adalah quasi-experimental melalui before and after design dengan kelompok kontrol. Subjek penelitian berjumlah 64 bidan di Kota Palembang. Perlakuan yang diberikan berupa 18 topik pesan edukasi dalam bentuk pesan singkat melalui handphone. Data dianalisis melalui uji univariat, bivariat, dan regresi linear.Hasil: Pemberian perlakuan meningkatkan persepsi sebesar 7.3% (p value = 0.0308). Pengetahuan kelompok intervensi meningkat setelah perlakuan, walaupun perubahan rerata tidak bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sebagian besar subjek kurang tepat dalam menjalankan tahapan inisiasi menyusu dini, antara lain tentang pemberian informasi saat layanan antenatal, durasi yang singkat, dan bayi masih diarahkan saat inisiasi menyusu dini.Kesimpulan: Pelaksanaan inisiasi menyusu dinibelum dijalankan secara maksimal oleh bidan. Tidak semua persalinan difasilitasi inisiasi menyusu dini karena keadaan ibu dan bayi yang tidak mendukung. Bidan sebaiknya dapat memberikan motivasi ibu bersalin, dimulai saat pemeriksaan kehamilan. Komitmen dan kepercayaan diri merupakan kunci dari keyakinan bidan untuk senantiasa memfasilitasi inisiasi menyusu dini pada setiap persalinan. Selain itu, hasil penelitian ini perlu dianalisis jangka panjang untuk dampak yang lebih signifikan.