Seroprevalensi Toksoplasmosis di Kabupaten Gianyar, Bali
Main Authors: | Eka Febianingsih, Ni Putu, Indriani, Citra, Artama, Wayan Tunas |
---|---|
Other Authors: | DIRJEN DIKTI, AKPER KESDAM IX/UDAYANA |
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/11400 https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/11400/20473 |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Toksoplasmosis merupakan salah satu zoonosis yang dapat terjadi pada manusia dan hewan berdarah panas. Infeksi ini disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Infeksi parasit ini tersebar di seluruh dunia. Toksoplasmosis pada manusia menyebabkan kelainan bawaan yang berat seperti hidrosefalus dan keterbelakangan mental pada bayi/anak. T. gondii telah menginfeksi 15-80% dari populasi dunia. Seroprevalensi toksoplasmosis pada wanita adalah 63,9% di Bali dengan persentase tertinggi di Gianyar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seroprevalensi dan faktor risiko toksoplasmosis di Kabupaten GianyarMetode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional analitik. Penelitian dilakukan di Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Sebanyak 240 sampel serum dikumpulkan untuk pemeriksaan IgG Anti-T. gondii dengan metode ELISA indirect. Karacteristik demografi dan faktor risiko dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Data dianalisis menggunakan Poisson regression with robust variance estimators.Hasil: Seroprevalensi toksoplasmosis di Kabupaten Gianyar sebesar 56,7%. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor risiko toksoplasmosis adalah kebiasaan mengkonsumsi lawar (aPR: 1,40;95%CI:1,05-1,86); Laki-laki (aPR: 1,42;95%CI:1,12-1,81); Keberadaan hewan/kucing (aPR:1,48; 95%CI:1,04-2,09); jarang mencuci tangan (aPR:1,25;95%CI:1,01-1,56); elevasi (aPR: 0,99; 95%CI:0,99-0,99); jarak sungai dari rumah (aPR:0,99 95%CI:0,99-0,99).Kesimpulan: Seroprevalensi toksoplasmosis tinggi di Kabupaten Gianyar Responden yang seropositif toksoplasmosis hendaknya memperoleh perawatan dan informasi kesehatan. Perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat tentang toksoplasmosis dan transmisinya
- Seroprevalence of human toxoplasmosis in Gianyar Bali provincePurposeThe present study was designed to determine the seroprevalence and risk factors of human toxoplasmosis.MethodsThe research used a cross-sectional design and was conducted in Gianyar District, Bali Province. A total of 240 sera samples were collected and examined by indirect ELISA methods for IgG Anti-T. gondii. Demographic characteristics and risk factors were collected by interviews using a structured questionnaire. Data were analysed using the Poisson regression test with robust variance estimators.ResultsSeroprevalence of human toxoplasmosis in Gianyar District were 56.7%. Multivariate analysis showed that there was an association between meal of raw meat/Lawar (aPR: 1.40; 95%CI: 1.05-1.86); Male (aPR1:42; 95%CI: 1.12-1.81); existence of animals/wild cats (aPR: 1.48; 95%CI: 1.04-2.09); often washing their hand (aPR: 1.25; 95% CI: 1.01-1.56); elevation (aPR: 0.99; 95%CI: 0.99-0.99); and distance to the river from the house (aPR: 0.99; 95%CI: 0.99 to 0.99).ConclusionThere was found high seropositive toxoplasmosis in Gianyar District. Patients with seropositive toxoplasmosis should receive treatment and health information. There should be continued prevention efforts to increase health knowledge about toxoplasmosis and transmission.