PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENDENGARKAN BERBASIS VIDEO INTERAKTIF BERMEDIAFLASH KELAS VIID SMP NEGERI 1 KEDAMEAN
Main Author: | NISWA, AULIYAH |
---|---|
Format: | eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
BAPALA
, 2013
|
Online Access: |
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/2019 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKSalah satu pesan atau amanat yang tercantum dalam Kurikulum Tigkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalahproses pembelajaran harus diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan bahan ajar yang mampu memotivasisiswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Tersedianya bahan ajar yang bervariasi akan membuat siswalebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap guru.Kenyataan di sekolah, masih banyak guru yang terpaku pada bahan ajar berupa buku teks. Hal itu menyebabkanpembelajaran menyimak terkadang kurang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Banyak guru yang justrumenjadikan kegiatan mendengarkan sebagai kegiatan membaca karena teks bacaan yang seharusnya dijadikan bahansimakan telah tersedia di buku teks. Padahal sebagai kemampuan yang paling mendasar, kegiatan mendengarkanseharusnya diajarkan dengan praktik mendengarkan secara maksimal. Berdasar pada fakta tersebut, penelitimemfokuskan pengembangan pada bahan ajar mendengarkan yang disusun dalam bentuk video interaktif denganmedia flash agar proses pembelajaran mendengarkan di sekolah dapat dilaksanakan secara optimal sesuaikompetensi yang diharapkan.Penelitian pemngembangan bahan ajar mendengarkan berbasis video interaktif ini menggunakan modelpengembangan Tiagarajan yang disebut 4D, meliputi proses pendefinisian, perancangan, pengembangan, danpenyebaran. Namun karena keterbatasan waktu dan biaya, tahap penyebaran tidak dilaksanakan. Hasil penelitian inimenunjukkan proses pengembangan, kualitas yang diketahui dari proses validasi, dan implementasi bahan ajar yangditinjau dari keterlaksanaan bahan ajar, aktifitas, hasil belajar, dan respon siswa terhadap bahan ajar yangdikembangkan. Proses pengembangan bahan ajar mendengarkan berbasis video interaktif sudah sesuai denganmodel pengebangan 4D. Proses tersebut diawali dengan tahap pendefinisian, telah dilakukan analisis ujung depan,analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan analisis tujuan pmbelajaran. Tahap selanjutnya ialah perancanganyang meliputi rancangan materi, media, dan format untuk dihasilkan draf 1 bahan ajar. Kemudian tahappengembangan yang meliputi validasi, implementasi, dan revisi bahan ajar sampai dihasikan draf akhir bahan ajar.Berdasarkan hasil validasi, kualitas bahan ajar mendengarkan berbasis video interaktif dapat dikategorikan sangatmemenuhi. Hasil penilaian dari ahli bahasa dan pembelajaran bahasa mencapai persentase 94,2% dan dari ahligrafika mencapai persentase 95,4%. Implementasi bahan ajar ditinjau dari keterlaksanaan bahan ajar masuk dalamkriteria sangat baik dengan hasil 95,4%, ditinjau dari aktifitas siswa masuk dalam kriteria sangat aktif dengan hasil89,3%. Hasil belajar siswa juga masuk dalam kiteria sangat baik dengan rata-rata nilai 90. Sedangkan respon siswatergolong dalam kriteria sangat baik dengan hasil 85%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahan ajarmendengarkan berbasis video interaktif yang dikembangkan telah memenuhi syarat kelayakan dan dapatdiimplementasikan dalam pembelajaran secara luas.Kata kunci: Bahan Ajar, Mendengakan, Proses Pengembangan, Kualitas, ImplementasiABSTRACTOne of the messages or message listed in the Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) is the learningprocess should be based in on interactive, fun, challenging, and motivating learners to participate actively.Therefore, it need for development of teaching materials that can motivate the students to be more active in thelearning process. The availability of teaching materials varieties will make the students get more opportunities tostudy independent and reduce dependence on the teacher. The reality in schools, many teachers totally are fixated onteaching materials such as textbooks. It causes listening subject sometimes is not suitable with the expectedJurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012competencies. Many teachers who actually makes listening activities as reading because reading text that should belistening materials already available in textbooks. But as the basic skills, listening activities should be taught withlistening practice maximally. Based on these facts, the researchers focus on the development of teaching materialsthose are arranged interactive videoes with flash media so that the listening process can be carried out at schooloptimally based on the expected competences.Process of teaching material development specially in listening interactive videos have appropriate with 4Ddevelopment model. The process start from define step, implemented top analysis, student analysis, assignmentanalysis, concept analysis, and teaching purpose. Next step is design, it include material design, media, and from toget one teaching material draft. Next step is development include validation, implementation, and teaching materialrevision until get teaching material final draft. Based validation result, quality of teaching material specially inlistening interactive videos can said complete. Research result of linguist and language learning reached 94,2% andthe percentage of expert graphic percentage of 95.4%. Implementation of teaching materials to materialize in termsof teaching materials in the criteria very well with the results of 95.4%, in terms of student activity qualifies as veryactive with 89.3% yield. Student learning outcomes are also included in the criteria very well with an average valueof 90. While the response of the students belonging to the criterion very well with the results of 85%. It can beconcluded that the teaching materials, interactive video-based listening has been developed to meet eligibilityrequirements and can be widely implemented in learning.Keywords: Teaching Materials, Listening, Process Development, Quality, Implementation.