DEKONSTRUKSI KEHIDUPAN BERAGAMADALAM NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL

Main Author: AKBAR HAKIM, ADITYA
Format: eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: BAPALA , 2013
Online Access: http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/2016
Daftar Isi:
  • AbstrakKemajemukan pikiran (pluralisme) dan fakta kemajemukan (pluralitas) yang ditampilkan dalamkaitannya dengan kehidupan sosial kemasyarakatan menjadi sesuatu perkara yang tidak akan dapatdielakkan dari setiap interaksi antar berbagai hubungan masyarakat dengan individu dalam lingkungankehidupan sosialnya. Semua hal itu termanifestasi secara baik dalam sajian karya sastra berbentuk novelbergenre religi. Sang Pencerah merupakan judul yang diberikan pengarang untuk novel tersebut, secaraimplisit dan sekaligus juga eksplisit dijumpai ada banyak fenomena dari pola kehidupan beragama yangmengalami koreksi atau menemukan pola baru dari pola kehidupan beragama sebelumnya dalam novel.Adanya dua kontradiksi dari dua pola kehidupan beragama tersebut menjadikan terbuka peluang untukdilakukan pengajian dengan menggunakan dekonstruksi.Dekonstruksi, secara garis besar adalah cara untuk membawa kontradiksi-kontradiksi yangbersembunyi di balik konsep-konsep kita selama ini dan keyakinan yang melekat pada diri ini ke hadapankita. Dekonstruksi kehidupan beragama adalah “pembongkaran” terhadap konstruksi lama kehidupanberagama untuk menemukan konstruksi baru. Penelitian ini membahas dekonstruksi kehidupan beragamayang terjadi khususnya pada masyarakat Kauman, Yogyakarta yang dilihat dalam novel Sang Pencerah.Masalah yang diteliti adalah bagaimana bentuk kehidupan beragama tersebut, bagaimana bentukdekonstruksi kehidupan beragama, serta bagaimana reaksi masyarakat dalam novel terhadap dekonstruksikehidupan beragama. Tujuan utama penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana bentuk kehidupanberagama dalam novel Sang Pencerah, mendeskripsikan bentuk dekonstruksi kehidupan beragama dalamnovel Sang Pencerah, dan mendeskripsikan reaksi masyarakat dalam novel terhadap dekonstruksikehidupan beragama pada novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral.Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra sedangkanteknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis isi atau content analysis dengan menggunakanmetode tafsir sastra atau hermeneutik. Penelitian ini disebut juga sebagai penelitian deskriptif kualitatifkarena data dan analisis data yang dihasilkan merupakan rangkaian penjelasan berupa kata, kalimat, danatau wacana.Hasil yang didapat dari penelitian ini ternyata teridentifikasi bahwa masyarakat dalam novelcenderung ketika melaksanakan beragam aktivitas yang berkaitan dengan ritual peribadatan penyebahanterhadap Tuhan masih dicampuri atau bahkan dibarengi oleh unsur-unsur yang berbau ritual adat dantradisi peninggalan secara turun-temurun oleh leluhur mereka. Kepatuhan menjalankan tradisi begitukentara dilakukan oleh masyarakat dalam novel sebagai manifestasi untuk melestarikan sekaligus sebagaieksistensi keberlangsungan kebudayaan dan agama yang diharapkan bisa tetap berjalan secara beriringan.Ditemukan juga bahwa tampak bagaimana masyarakat dalam novel dalam hidup beragama masih kolot,patuh secara berlebihan terhadap anjuran kiai serta hidup pada masa kemunduran, keterpurukan, kondisikemelaratan akibat tekanan dari pihak pemerintah kolonial Belanda.Selain itu, bentuk dekonstruksi kehidupan beragama yang terjadi dalam novel terlihat ada danatau terjadi lebih banyak mengarah pada aspek kehidupan beragama hubungan dengan Tuhan terlepasmasih tetap juga ditemukan ada pada hubungan dengan sesama manusia. Hal itu berarti bahwamasyarakat dalam novel ketika menjalankan beragam ritual keagamaannya memang cenderung selalumengedepankan dan sekaligus terlebih dahulu menjunjung tinggi makna kebudayaan yang timbul dariproses perilaku kehidupan beragama mereka. Tuntutan tradisi lebih dikedepankan atau dijadikan prioritasuntuk menjalankan berbagai ritual dan aktivitas kehidupan beragama dibanding dengan tuntutan yangharus dilakukan dari ajaran agama Islam itu sendiri.Reaksi yang ditemukan bahwa masyarakat sebagian besar menolak atau bahkan menentangdengan sangat keras, penolakan tersebut diwujudkan dengan tindakan serangan batin dan fisik sertaberagam perilaku lain dengan menuduh tokoh Dahlan, tokoh yang cenderung terlihat lebih dominanmempunyai pemikiran-pemikiran baru terhadap koreksi kehidupan beragama masyarakat dalam novelsebagai kiai kafir, kiai yang murtad dari Islam, kiai gila, dan menjadi bagian dari antek Kristen.1Dekonstruksi Kehidupan Beragama dalam Novel Sang PencerahKata Kunci: dekonstruksi, kehidupan beragama.AbstractPluralism and the fact of pluralism that is shown in relation of society life, becomes a problem thatno one can avoid as individual of society. Those all are manifested in religious novels and one of them isAkmal Nasery Basral’s Sang Pencerah. Phenomenon rises from various religious social life, which isfound a new type of religious social life from the existing religious social life before implicitly andexplicitly. Those contradiction finally can potentially be analyzed with deconstruction.Briefly, deconstruction is a way to bring contradictions that hide concepts we bring as belief andstructure of our life. Deconstruction religious life is “scattering” toward the construction of the existingreligious life, then finding of the new construction to rebuild or rearrange. This research talks aboutdeconstruction of people in Kauman, Yogyakarta through Akmal Nasery Basral’s Sang Pencerah. Theproblem is how religious life formed and how deconstruction works on it, and the reaction of the peopletoward the deconstruction. The objective of this study is describing deconstruction religious life in AkmalNasery Basral’s Sang Pencerah and reaction of the people toward the deconstruction.Sociology literature as the approach is used to analyzed the data. The assembling is throughcontent analysis with hermeneutic criticism. This research is also a qualitative description because theanalyzed data is from explanation of word, sentence, or discourse.The result of this research actually tend to identify the religious life in the novel that still involvesin cultural and traditionally ritual. This obeying toward the activities are caused by the manifestation ofinheritance. It is also found that the religious life people in the novel are still orthodox, obeying the priestsexcessively, living in ancient life, poorness of Dutch’s colonization.Besides that, deconstruction religious life in the novel seems tightly in showing the relationshipbetween God and human and human and human. It means that the people in the novel tend to priorculture. Tradition is the priority to do and act every ritual of religious activity rather than doing theirIslam.The reaction that is found in the novel, mostly reject the deconstruction. It can be found in theform of rejection physically and mentally and everything to accuse Dahlan, the dribbler of deconstruct, asthe Kafir, the forbidden priest, Murtad, and Christian.Keywords: deconstruction, religious life.