Daftar Isi:
  • Abstrak; Penyakit berbasis lingkungan masih menjadi permasalahan hingga saat ini. Hal ini dikarenakan penyakit berbasis lingkungan selalu masuk dalam 10 besar penyakit di hampir seluruh Puskesmas di Indonesia. Kejadian penyakit berbasis lingkungan seperti DBD, Diare dan ISPA masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Tujuan umum dalam penelitaian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko kejadian penyakit berbasis lingkungan di Kota Manado tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi case control study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh penderita penyakit berbasis lingkungan (DBD, Diare dan ISPA) yang terdapat di Kelurahan Ranomut (Kecamatan Paal 2), Kelurahan Sario (Kecamatan Sario) dan Kelurahan Paniki Bawah (Kecamatan Mapanget) Kota Manado berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kota Manado. Pemilihan tiga kelurahan di tiga kecamatan/puskesmas tersebut karena memiliki penyakit berbasis lingkungan (DBD, Diare dan ISPA) yang paling tinggi diantara wilayah kecamatan yang lain di Kota Manado, total keseluruhan sampel untuk tiga kasus penyakit berbasis lingkungan di tiga kelurahan sebesar 354 sampel untuk kelompok kasus yang diambil secara random sampling.Hasil analisis secara bivariat dengan menggunakan uji Chi square didapatkan hasil yaitu variabel yang terbukti sebagai faktor yang berpengaruh dan sebagai faktor risiko terhadap kejadian penyakit Diare adalah kualitas air bersih, jarak SAB dengan sumber pencemaran, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan mencuci tangan dengan air mengalir (< α 0,05), variabel yang terbukti sebagai faktor yang berpengaruh dan sebagai faktor risiko terhadap kejadian penyakit BDD adalah menguras tempat penampungan air, frekuensi membersihkan tempat penampungan air, dan terdapat jentik nyamuk pada breading places (< α 0,05) ̧ Variabel yang terbukti sebagai faktor yang berpengaruh dan sebagai faktor risiko terhadap kejadian penyakit ISPA adalah ventilasi rumah, pencahayaan alami dalam rumah, dan kelembaban dalam rumah (< α 0,05).Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar mengevaluasi kinerja dari setiap petugas yang melaksanakan tugas sebagai petugas surveilans penyakit Diare, DBD dan penyakit ISPA dalam hal pengolahan dan analisis data setiap kasus agar dalam pengambilan tindakan penanggulangan kasus dapat dilakukan secara tepat dan mengenai sasaran penanggulanganKata Kunci: Faktor Risiko Penyakot Berbasis Lingkungan, ISPA, Diare dan DBD