EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENYALURAN RAHN(GADAI SYARIAH) (STUDI KASUS PADA PEGADAIAN SYARIAH LANDUNGSARI CABANG MALANG)
Main Authors: | Irmawati, Inggi Dwisari, Alim, M. Nizarul, Anggono, Alexander |
---|---|
Other Authors: | Fakultas Ekonomi Univesitas Trunojoyo |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
InFestasi
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.trunojoyo.ac.id/infestasi/article/view/1169 http://journal.trunojoyo.ac.id/infestasi/article/view/1169/988 |
Daftar Isi:
- Perkembangan syariah dimulai dengan dikeluarkannyaUU.No.7 tahun 1992 yang memberikan peluang bagi seluruh Bank danlembaga keuangan non-Bank untuk beroperasi dengan sistem syariahatau bagi hasil (profit-sharing system). Dengan kesempatan itu,Pegadaian juga mengeluarkan produk baru berbasis syariah yaitu gadaisyariah (rahn) dan karena semakin pesatnya permintaan akan GadaiSyariah maka pada tahun 2002 mulai di terapkan pegadaian syariah,dan pada tahun 2003 pegadaian syariah tersebut mulai dioperasikan.Pegadaian pertama yang menerapkan sistem syariah adalah pegadaiancabang Dewi Sartika. Hal ini sesuai dengan AL-Qur’an Surat (AL- Baqorohayat 283). Agar tercipta suatu penyaluran rahn (Gadai Syariah) denganpraktek yang sehat, maka perlu dilakukan sistem pengendalian interndengan baik. SPI merupakan kebijakan dan prosedur yang ada padaperusahaan tersebut sebagai mekanisme untuk menjaga kekayaanorganisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, sehinggamendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.Adapun penelitian yang dilakukan di Pegadaian Syariah LandungsariMalang ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran apakah sistempengendalian intern penyaluran dan pelunasan rahn (gadai syariah) yangditerapkan di Pegadaian Syariah Landungsari sudah memadai.Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan penliti, maka dapat ditarikkesimpulan bahwa secara umum Sistem Pengendalian Intern padaPegadaian Syariah Landungsari sudah baik. Akan tetapi masih perluperbaikan-perbaikan yang lebih signifikan pada perusahaan. Adapunbeberapa kelemahannya adalah masih terdapat tugas ganda sehinggahal ini berpeluang terjadinya manipulasi dalam pekerjaan atau bahkanbisa terjadi kecurangan-kecurangan. Selain itu juga tidak terdapatpelayanan kredit. Bagian ini sangat penting karena mengingatkelengkapan data-data rahin sangat penting untuk menunjang kelancaranpada saat penyaluran rahn. Sehingga kemungkinan terjadinyakecurangan yang dilakukan rahin maupun dari pihak pegadaian syariahJurnal InfestasiVol. 4, No. 2, Desember 2008Hal. 95 - 124 dapat diminimalisir. Jadi dengan adanya informasi dari hasil penelitiandiharapkan dapat digunakan sebagai masukan pegadaian syariahLandungsari dalam penyaluran rahn.