KORELASI ANTARA EKSPRESI AROMATASE, FOLLICLE STIMULATING HORMONE (FSH), DAN INSULIN-LIKE GROWTH FACTOR (IGF)-I DENGAN MATURITAS OOSIT PADA PELAYANAN TEKNOLOGI REPRODUKSI BERBANTU (TRB)

Main Authors: Guyansyah, Assangga, Biben, Achmad, Mose, Johanes C., Hernowo, Bethy Suryawathy
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Padjadjaran , 2013
Online Access: http://jurnal.unpad.ac.id/ijas/article/view/2729
http://jurnal.unpad.ac.id/ijas/article/view/2729/2366
Daftar Isi:
  • Karakteristik biokimia cairan folikel disekitar oosit memainkan peran penting dalam menentukan kualitas oosit yang padaakhirnya dapat meningkatkan keberhasilan program TRB. Secara umum mekanisme maturitas oosit yang dipengaruhi oleh unsur kimia cairan folikel melibatkan IGF-I yang bekerja dengan melipatgandakan efek FSHR, lalu menginduksi peningkatan kadar cAMP intraseluler yang merupakan mediasi utama stimulasi FSH pada ekspresi aromatase. Penelitian ini merupakan studi analitik korelasional dengan pendekatan crossectional pada pasien yang mengikuti program TRB di Klinik Aster Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam kurun waktu Januari 2011 sampai dengan Februari 2012. Analisis hasil dilakukan menggunakan uji Shapiro Wilk, uji Wilcoxon, uji Mann-Whitney, uji ANAVA, rank Spearman, dan uji chi-kuadrat. Kemaknaan hasil uji akan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05. Pada penelitian ini didapatkan perbandingan jumlah oosit matur dan imatur pada ekspresi FSH kuat menunjukkan ada perbedaan yang bermakna (p=0,03). Analisis hubungan antara ekspresi IGF-I dengan maturitas oosit menunjukkan hasil yang tidak bermakna secara statistik (p=0,192). Didapatkan pula median proporsi prevalensimaturitas sebesar 0,71. Maturitas oosit dengan median rasio prevalensi > 0,71 pada ekspresi FSH kuat besarnya 1,71 kali bila dibandingkan dengan ekspresi FSH negatif. Pada ekspresi aromatase sedang dengan median rasio prevalensi maturitas > 0,71 sebesar 1,55 kali bila dibandingkan dengan ekspresi aromatase yang negatif.