WAYANG BEBER REMENG MANGUNJAYA DI GELARAN, GUNUNGKIDUL DALAM KAJIAN HERMENEUTIKA
Main Author: | Ahmadi, Yusuf |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
FBS UNY
, 2020
|
Online Access: |
https://journal.uny.ac.id/index.php/imaji/article/view/31644 https://journal.uny.ac.id/index.php/imaji/article/view/31644/pdf |
Daftar Isi:
- Wayang Beber merupakan salah satu wayang tertua di Indonesia yang berasal dari pulau Jawa, dimana dalam penceritaan kisahnya dengan cara digelar atau di beberkan. Fungsi pertunjukan wayang beber meliputi fungsi ritual, fungsi sosial dan fungsi budaya. Wayang beber yang dipercaya keasliannya salah satunya berada di daerah Gunungkidul, yaitu di dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Saat ini disimpan oleh Rubiyem selaku ahli waris dari benda cagar budaya tersebut. Wayang beber Gunungkidul menceritakan lakon Remeng Mangunjaya yang mengisahkan perjalanan cinta Raden Panji Asmarabangun dengan Dewi Galuh Candra Kirana. Lakon Remeng Mangunjaya berisi tentang ajaran tentang nilai-nilai kehidupan seperti ketulusan hati, keikhlasan, pengorbanan, ketekunan dan mengalahkan nafsu untuk menegakkan kebenaran. Makalah yang berjudul Kajian Hermeneutika Wayang Beber Remeng Mangunjaya Di Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul ini bertujuan untuk mengenalkan kembali kebudayaan bangsa Indonesia kepada generasi saat ini agar dapat terus dilestarikan untuk generasi mendatang, serta untuk menjaga identitas bangsa agar tetap terjaga eksistensinya.Kata kunci: wayang beber, Remeng Mangunjaya, hermenuitika