PENGEMBANGAN ‘WAYANG BEBER BABAD MAJAPAHIT’: LAKON “JAYAKATONG MBALELA”
Main Authors: | Sugihartono, Ranang Agung, Harpawati, Tatik, Rianto, Jaka |
---|---|
Other Authors: | Institut Seni Indonesia Surakarta |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
FBS UNY
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.uny.ac.id/index.php/imaji/article/view/26404 https://journal.uny.ac.id/index.php/imaji/article/view/26404/pdf |
Daftar Isi:
- Industrialisasi semakin meminggirkan eksistensi dan fungsi situs-situs warisan kerajaan Majapahit di Mojokerto, Jombang dan sekitarnya. Mayoritas generasi muda setempat lebih tertarik menjadi buruh pabrik dan mengabaikan seni tradisi. Penyadaran atas potensi kearifan lokal, perlu dilakukan penggalian potensi warisan leluhur, dengan melakukan kreasi wayang beber. Penggunaan jenis penelitian berbasis praktik (practice-based research) ini mencakup tahapan pengumpulan informasi, seleksi, penyusunan, analisis, evaluasi, presentasi, dan komunikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tahapan perancangan wayang beber mampu menghasilkan wayang beber Babad Majapahit lakon Jayakatong Mbalela yang khas dan berbeda dari wayang beber daerah lain, yaitu: visualisasi bentuk tokoh wayang beber menyerupai tokoh pada relief candi peninggalan Majapahit, pewarnaan wayang beber yang kemerahan identik dengan warna batu-bata candi peninggalan Majapahit, ragam hias (ornamen) juga khas seperti relief candi peninggalan Majapahit. Kata Kunci: Pengembangan, wayang beber, dan babad Majapahit. DEVELOPMENT OF ‘WAYANG BEBER BABAD MAJAPAHIT’: STORY “JAYAKATONG MBALELA” Abstract Industrialization is marginalizing the existence and function of Majapahit royal heritage sites in Mojokerto, Jombang and its surroundings. The majority of the local youths are more interested in becoming factory workers and ignoring their traditional arts. Yet, awareness of the potential of local wisdom is necessary to explore the potential of ancestral heritage, by carrying out wayang beber creation. This Practice-Based Research includes the stages of gathering information, selecting, compiling/ arranging, analyzing, evaluating, presenting, and communicating. The results of this study indicate that the stages of wayang beber design are able to produce wayang beber Babad Majapahit story of “Jayakatong Mbalela” that are unique and different from wayang in other regions, namely: its forms’ visualization resembling those on Majapahit heritage reliefs, the reddish coloring of wayang beber is identical to the colors of the bricks at Majapahit heritage temples, and the various ornamentation is also typical to the temple relief from the Majapahit inheritance. Keywords: Developing, puppet/wayang beber, and babad Majapahit.