kompetensi dan sertifikasi pustakawan: ditinjau dari kesiapan dunia pendidikan ilmu perpustakaan
Main Author: | Damayani, Ninis Agustini |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Perpustakaan Nasional
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://ejournal.perpusnas.go.id/mp/article/view/826 https://ejournal.perpusnas.go.id/mp/article/view/826/803 |
Daftar Isi:
- Globalisasi di awal millennium ini ditandai dengan keterhubungan antar manusia di negara yang berbeda dalam sebuah jaringan (online) atau konvenrgensi antara komputer pribadi, di mana setiap individu dapat menjadi komunikator sekaligus komunikate tanpa menghiraukan jarak antara mereka sehingga memungkinkan mengerjakan sebuah materi digital secara bersamaan. Hal ini mengakibatkan muncul banyak informasi yang tentu saja sangat beragam. Banyaknya informasi tersebut menghasilkan sebuah ledakan informasi sehingga dibutuhkan seseorang yang dapat mengelola informasi, menentukan informasi yang dibutuhkan, menyeleksi, mengorganisasikan informasi, menyebarkan dan melestarikannya. Profesi yang menjalankan hal tersebut adalah pustakawan, sehingga peran Penyelenggara Pendidikan Ilmu Perpustakaan dan Informasi menjadi penting karena merupakan “penghasil” pustakawan. Kompetensi pustakawan meliputi kompetensi mengumpulkan informasi (collection information), processing information, disseminating of information, preserving of information. Penyelenggara Pendidikan Ilmu Informasi dan Perpustakaan memiliki peran besar untuk menghasilkan pustakawanpustakawan yang memi liki kompetensi yang sanggup menjawab tantangan dan persaingan global. Namun tak kalah penting tangantangan dingin dan pengalaman para pustakawan senior di tempat mereka bekerja akan melengkapi pengetahuan, keterampilan, serta sikap perilaku mereka agar sesuai standar yang ditetapkan. Penyelenggara Pendi dikan Ilmu Informasi dan Perpustakaan di Indonesia berjumlah lebih kurang 23 dan terdiri dari jenjang D3, S1, dan S2. Meski masingmasing Program Studi Ilmu Pepustakaan ini tidak berada pada Fakultas yang sama, seperti JIIP UNPAD dibawah FIKOM, sedang JIIP UI dibawah FIB dll, namun perbedaan tersebut justru merupakan nilai tambah bagi masingmasing PRODI yang akan memberi warna khas pada lulusannya.