MASYARAKAT DESA ADAT TENGANAN PEGRINGSINGAN
Main Authors: | Sumunar, Dyah Respati Suryo, Suparmini, Suparmini, Setyawati, Sriadi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
LPPM UNY
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.uny.ac.id/index.php/humaniora/article/view/19929 https://journal.uny.ac.id/index.php/humaniora/article/view/19929/pdf |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi lingkungan fisik dan sosial kemasyarakatan Desa Adat Tenganan Pegringsingan, serta cara masyarakat Desa Adat Tenganan Pegringsingan dalam mengelola lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan melakukan pengamatan dan wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat, kepala desa, kepala adat, dan anggota masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa letak Desa Tenganan berada pada kawasan perbukitan dengan topografi kasar. Pemukiman Tenganan dibagi menjadi tiga Banjar adat, yaitu Banjar Kauh, Banjar Tengah, dan Banjar Kangin. Banjar Kangin disebut juga Banjar Pande, yang dibagi lagi menjadi dua pemukiman, yaitu Pande Kaja dan Pande Kelot. Masyarakat tradisional Bali Aga di Desa Tenganan masih sangat menjunjung tinggi adat istiadat dari leluhur yang dilaksanakan secara turun temurun, termasuk dalam pengelolaan kawasan dan lingkugannya. Masyarakat Desa Tenganan menjunjung tinggi Ajaran Tri Hita Karana yang merupakan salah satu ajaran dalam agama Hindu yang pada intinya mengajarkan tentang keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya