DAMPAK KEBIJAKAN EKONOMI KEDELAI TERHADAP KINERJA PERKEDELAIAN INDONESIA
Main Authors: | Perdana, Resty Puspa, Koestiono, Djoko, Syafrial, Syafrial |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya
, 2013
|
Online Access: |
https://habitat.ub.ac.id/index.php/habitat/article/view/116 https://habitat.ub.ac.id/index.php/habitat/article/view/116/196 |
Daftar Isi:
- Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan strategis di Indonesia yang mana ketergantungan terhadap impor yang cukup besar menyebabkan pemborosan devisa negara dan ketidakstabilan harga kedelai domestik. Oleh karena itu diperlukan kebijakan ekonomi yang tepat guna menjaga kestabilan kondisi perkedelaian di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak kebijakan ekonomi kedelai terhadap perkedelaian Indonesia. Estimasi model (persamaan simultan) dilakukan menggunakan metode Two Stage Least Square (2SLS). Rentang periode simulasi peramalan yaitu tahun 2013-2017.Hasil analisis menunjukkan bahwa: (a) penghapusan tarif impor akan meningkatkan impor kedelai Indonesia sebesar 3.1 persen,menurunkan produksi kedelai Indonesia 2.5 persen, dan menurunkan harga kedelai di tingkat pengecer dan harga kedelai di tingkat petani masing-masing sebesar 3.6 persen dan 3.9 persen, (b) pemberlakuan tarif impor sebesar 5 persen akan menurunkan impor sebesar 1.22 persen, meningkatkan produksi kedelai Indonesia sebesar 1.37 persen, dan menaikkan harga kedelai di tingkat pengecer dan petani masing-masing sebesar 0.54 persen dan 0.31 persen, (c) peningkatan harga pupuk 20 persen akan menurunkan produksi kedelai Indonesia 14.8 persen, meningkatkan impor kedelai Indonesia 0.52 persen, dan menaikkan harga kedelai baik di tingkat pengecer dan petani masing-masing sebesar 0.06 persen dan 5.4 persen, (d) peningkatan suku bunga 25 persen akan menurunkan produksi kedelai Indonesia 4.6 persen, meningkatkan impor kedelai 0.48 persen dan menaikkan harga kedelai di tingkat pengecer dan petani masing-masing sebesar 1.14 persen dan 0.065 persen. Kata Kunci: kebijakan ekonomi kedelai, model ekonometrika, simultan