Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dalam Penentuan Jalur Alternatif Menghindari Daerah Rawan Longsor (Studi Kasus: Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat)
Main Authors: | Wardhani, Dena Prapanca; Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Hariyanto, Teguh; Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Bioresita, Filsa; Institut Teknologi Sepuluh Nopember |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Department of Geomatics Engineering
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/9948 https://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/9948/7060 https://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/downloadSuppFile/9948/1471 https://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/downloadSuppFile/9948/1472 |
Daftar Isi:
- Abstrak: Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang cukup sering terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar, diantaranya infrastruktur transportasi berupa jalan dimana salah satu aspek yang penting dan vital untuk mempercepat laju pembangunan nasional. Analisis ini dilakukan dengan cara perhitungan metode skoring dan pembobotan pada parameter-parameter penyebab tanah longsor dengan mengacu pada Katalog Metodologi Penyusunan Peta Geo Hazard milik Badan Informasi Geospasial, serta dilakukan analisis terhadap ruas jalan nasional yang akan terdampak bencana tanah longsor tersebut. Setelah itu dilakukannya penentuan jalur alternatif untuk menghindari bencana tanah longsor tersebut yang berbasiskan Sistem Informasi Geografis (SIG). Terdapat empat parameter utama dalam penentuan potensi tanah longsor dan penentuan jalur alternatif ini yakni tutupan lahan, curah hujan, geologi atau jenis tanah dan kemiringan tanah. Metode pengolahan dengan mempertimbangkan skor setiap kelas parameter dan pembobotan sebesar 20% tutupan lahan, 20% curah hujan, 30% jenis geologi, serta 30% kelerengan tanah akan didapatkan informasi potensi longsor dengan rentang 0,8-1,375 dikategorikan rendah, 1,375-1,95 kategori menengah, 1,95-2,525 untuk kategori tinggi dan rentang 2,525-3,1 untuk kategori sangat tinggi. Melalui hasil potensi tanah longsor tersebut, dilakukan penentuan jalur alternatif menggunakan proximity analysis berbasis SIG. Adanya peta potensi tanah longsor ini serta penentuan jalur alternatif ini dapat meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan terhadap adanya potensi tanah longsor, serta rekomendasi pengalihan jalur apabila terjadi terputusnya akses jalan akibat bencana tanah longsor.