STUDI PERUBAHAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI ( TSM ) DI SELAT MADURA AKIBAT PEMBUANGAN LUMPUR LAPINDO

Main Authors: Arifin, Irfan Samsul; Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukojo, Bangun Muljo; Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Solihuddin, Tubagus; Pusat Riset Wilayah Laut & Sumberdaya Non-Hayati Badan Riset Kelautan & Perikanan
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Department of Geomatics Engineering , 2010
Subjects:
Online Access: http://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/7324
http://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/7324/4864
Daftar Isi:
  • Semburan Lumpur lapindo yang terjadi di Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo yang kemudian dialirkan di kali porong yang bermuara di Selat Madura akan berpengaruh terhadap kondisi perairan di Selat Madura.Salah satunya Muatan Padatan Tersuspensi (TSM). Maka diperlukan pemantauan perubahahan Muatan Padatan Tersuspensi (TSM) di Selat Madura Tersebut.Dalam penelitian ini digunakan data citra ASTER Selat Madura tahun 2005, 2006, 2007 dan 2008. Metode yang digunakan adalah mengkonversi nilai Digital number ke dalam bentuk refkektan dan memasukkan algortihma syarief budhiman sehingga nilai Muatan Padatan Tersuspensi (TSM) dapat diketahui. Kemudian tahap selanjutnya adalah tahap kasifikasi dimana Muatan Padatan Tersuspensi (TSM) tersebut terbagi dalam beberapa kelas yang tersebar di perairan Selat Madura Surabaya, Sidoarjo Dan Pasuruan. Hasil penelitian menunjukkan perubahan muatan padatan tersuspensi (TSM) akibat pembuangan Lumpur Lapindo di Selat Madura sangat bervariatif dimana dari tahun 2005 sampai tahun 2008 nilai Muatan Padatan Tersuspensi (TSM) terjadi penambahan dan penurunan dalam setiap kelasnya. Pada kelas 0-25 mg/l mengalami kenaikan dari 5029,350 Ha menjadi 16405,166Ha, kelas 25-50 mg/l mengalami penurunan dari 13236,863 Ha menjadi 12461,497 Ha, kelas 50-75 mg/l mengalami kenaikan dari 18242,147 Ha menjadi 23082,983 Ha, kelas 75-100 mg/l mengalami penurunan dari 14696,356 Ha menjadi 2256,934 Ha Sedangkan kelas > 100 mg/l mengalami penurunan dari 5326,725 Ha menjadi 1066,536 Ha. Dari uji statistik menunjukkan bahwa Hubungan antara data citra dengan dua pengambilan data lapangan yang diambil dalam waktu yang berbeda mempunyai hubungan yang signifikan yaitu R2 = 52,1% pada pengambilan data pertama dan R2 = 57,8% pada pengambilan data yang kedua sedangkan untuk nilai RMS rata-rata sebesar 0,274 dan RMS total sebesar 3,286.